LAPORAN PRAKTIKUM
INSTALASI PERANGKAT JARINGAN LOKAL
Oleh :
LAILA HIDAYATI
1202211
PRODI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA
JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2014
A.
Tujuan
1.
Dengan mengikuti
perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu menginstallasi hardware jaringan LAN
dengan baik dan benar.
2.
Mahasiswa
diharapkan memahami fungsi dan peranan protokol pada jaringan komputer. Mahasiswa
diharapkan mampu melakukan pengalamatan (IP Address) pada komputer jaringan.
3.
Mahasiswa dapat
membangun dan mengkonfigurasi jaringan peer to peer.
4.
Mahasiswa dapat
membangun dan mengkonfigurasi jaringan LAN sederhana.
B.
Alat dan Bahan
1.
Personal
Computer
2.
LAN Card / NIC
3.
Switch / Hub
4.
Kabel Cross –
Over
5.
Kabel Straight /
Trough
C.
Materi Teoritis
1.
Instalasi
Perangkat Keras
LAN tersusun dari beberapa elemen dasar yang
meliputi komponen hardware dan software. Komponen software meliputi: Personal
Computer (PC), Network Interface Card (NIC) dan Kabel. Sedangkan komponen
software meliputi : Sistem Operasi Jaringan, Network Adapter Driver, Protokol Jaringan.
a.
Personal
Computer
Tipe personal komputer yang digunakan di dalam
jaringan akan sangat menentukan unjuk kerja dari jaringan tersebut. Komputer
dengan unjuk kerja tinggi akan mampu mengirim dan mengakses data dalam jaringan
dengan cepat. Di dalam jaringan tipe Client-Server, komputer yang difungsikan
sebagai server mutlak harus memiliki unjuk kerja lebih tinggi dibandingkan
komputer-komputer lain sebagai workstation-nya, karena server akan bertugas
menyediakan fasilitas dan mengelola operasional jaringan tersebut.
b.
Network
Interface Card (NIC) / LAN Card
Berdasarkan tipe bus, ada beberapa tipe Network
Interface Card (NIC) atau network card, yaitu ISA dan PCI. Saat ini jenis
network card yang banyak digunakan, yaitu PCI. Kartu jaringan (NIC/LAN Card)
adalah seperangkat papan circuit yang ditancapkan pada motherboard sebuah PC
yang berfungsi untuk menghubungkan komputer dengan media jaringan.
c.
Pengkabelan
Jaringan
komputer pada dasarnya adalah jaringan kabel, menghubungkan satu sisi dengan
sisi yang lain, namun bukan berarti kurva tertutup, bisa jadi merupakan kurva
terbuka dengan terminator diujungnya. Seiring dengan perkembangan teknologi,
penghubung antar komputer pun mengalami perubahan serupa, mulai dari teknologi
telegraf yang memanfaatkan gelombang radio hingga teknologi serat optik dan
laser menjadi tumpuan perkembangan jaringan komputer.
Hingga
sekarang, teknologi jaringan komputer bisa menggunakan teknologi “kelas” museum
(seperti 10BASE2 menggunakan kabel Coaxial) hingga menggunakan teknologi
“langit” (seperti laser dan serat optik). Akan dibahas sedikit bagaimana
komputer terhubung satu sama lain, mulai dari teknologi kabel Coaxial hingga
teknologi laser. Pemilihan jenis kabel sangat terkait erat dengan topologi
jaringan yang digunakan. Sebagai contoh untuk jenis topologi Ring umumnya
menggunakan kabel Fiber Optik (walaupun ada juga yang menggunakan twisted
pair). Topologi Bus banyak menggunakan kabel Coaxial. Kesulitan utama dari
penggunaan kabel coaxial adalah sulit untuk mengukur apakah kabel coaxial yang dipergunakan
benar-benar matching atau tidak. Karena kalau tidak sungguh-sungguh diukur
secara benar akan merusak NIC (Network
Interface
Card) yang dipergunakan dan kinerja jaringan menjadi terhambat, tidak mencapai
kemampuan maksimalnya. Topologi jaringan Star banyak menggunakan jenis kabel
UTP. Topologi jaringan dan jenis kabel yang umum digunakan dapat dilihat pada
tabel berikut:
Setiap jenis kabel
mempunyai kemampuan dan spesifikasi yang berbeda, oleh karena itu dibuatlah
pengenalan tipe kabel. Ada tiga jenis kabel yang dikenal secara umum, yaitu:
a.
Coaxial cable
b.
Fiber Optik
c.
Twisted pair (UTPunshielded twisted pair
dan STP shielded twisted pair)
·
Cross Over
·
Straight Trought
·
Roll Over
2.
Protokol
Jaringan / IP Address
IP Address merupakan pengenal yang digunakan umtuk
memberi alamat pada tiap-tiap komputer dalam jaringan. Format IP address adalah
bilangan 32 bit yang tiap 8 bitnya dipisahkan oleh tanda titik. Adapun format
IP Address dapat berupa bentuk ‘biner’ (xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx
dengan x merupakan bilangan biner). Atau dengan bentuk empat bilangan decimal yang
masing-masing dipisahkan oleh titik bentuk ini dikenal dengan ‘dotted decimal’
(xxx.xxx.xxx.xxx adapun xxx merupakan nilai dari satu oktet/delapan bit).
Sebelumnya dikenal cara-cara pembagian IP Address, dimana IP address (yang
berjumlah sekitar 4 milyar) dibagi kedalam lima kelas yakni:
Kelas A
Format
: 0nnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh
Bit
pertama : 0
Panjang
NetID : 8 bit
Panjang
HostID : 24 bit
Byte
pertama : 0-127
Jumlah
: 126 Kelas A (0 dan 127 dicadangkan)
Range
IP : 1.xxx.xxx.xxx sampai 126.xxx.xxx.xxx
Jumlah
IP : 16.777.214 IP Address pada setiap Kelas A
Dekripsi
: Diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang besar
Kelas B
Format :
10nnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh
Bit pertama : 10
Panjang NetID : 16 bit
Panjang HostID : 16 bit
Byte pertama : 128-191
Jumlah : 16.384 Kelas B
Range IP :
128.0.xxx.xxx sampai 191.155.xxx.xxx
Jumlah IP : 65.532 IP
Address pada setiap Kelas B
Deskripsi :
Dialokasikan untuk jaringan besar dan sedang
Kelas C
Format :
110nnnnn.nnnnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh
Bit pertama : 110
Panjang NetID : 24 bit
Panjang HostID : 8 bit
Byte pertama : 192-223
Jumlah : 2.097.152
Kelas C
Range IP :
1.xxx.xxx.xxx sampai 223.255.255.xxx
Jumlah IP : 254 IP
Address pada setiap Kelas C
Deskripsi : Digunakan
untuk jaringan berukuran kecil
Kelas D
Format :
1110mmmm.mmmmmmm. mmmmmmm. Mmmmmmm
Bit pertama : 1110
Bit multicast : 28 bit
Byte inisial : 224-247
Deskripsi : Kelas D
digunakan untuk keperluan IP multicasting (RFC 1112)
Kelas E
Format :
1111rrrr.rrrrrrrr. rrrrrrrr. Rrrrrrrr
Bit pertama : 1111
Bit cadangan : 28 bit
Byte inisial : 248-255
Deskripsi : Kelas E
dicadangkan untuk keperluan eksperimental.
Saat
ini dikenal juga cara pengalokasian IP Address dalam notasi Classless Inter
Domain Routing (CIDR) (network/mask). Istilah lain yang digunakan untuk
menyebut bagian IP address yang menunjuk suatu jaringan secara lebih spesifik
yakni: Network Prefix. Biasanya dalam menuliskan network
prefix suatu kelas IP Address digunakan tanda garis miring (Slash) “/”, diikuti
dengan angka yang menunjukan panjang network prefix ini dalam bit.
Misalnya,
ketika menuliskan network kelas A dengan alokasi IP 12.xxx.xxx.xxx, network
prefixnya dituliskan sebagai 12/8. Angka 8 menunjukan notasi CIDR yang
merupakan jumlah bit yang digunakan oleh network prefix, yang berarti
netmask-nya 255.0.0.0 dengan jumlah maksimum host pada jaringan sebanyak
16.777.214 node. Contoh lain untuk menunjukan suatu network kelas B
167.205.xxx.xxx digunakan: 167.205/18. Angka 18 merupakan notasi CIDR, yang
berarti netmask yang digunakan pada jaringan ini adalah 255.255.192.0 dengan
jumlah maksimum host pada jaringan
sebanyak 16.382 node.
a. Pengalokasian
IP Address
IP
Address terdiri atas dua bagian yaitu network ID dan host ID. Network
ID menunjukkan nomor network, sedangkan host ID mengidentifkasikan host dalam
satu network. Pengalokasian IP address pada dasarnya ialah proses memilih
network ID dan host ID yang tepat untuk suatu jaringan. Tepat atau tidaknya
konfigurasi ini tergantung dari tujuan yang hendak dicapai, yaitu
mengalokasikan IP address se-efisien mungkin.
Terdapat
beberapa aturan dasar dalam menentukan network ID dan host ID yang hendak
digunakan. Aturan tersebut adalah :
-
Network ID 127.0.0.1 tidak dapat
digunakan karena ia secara default digunakan dalam keperluan ‘loop-back’.
(‘Loop-Back’ adalah IP address yang digunakan komputer untuk menunjukan dirinya
sendiri).
-
Host ID tidak boleh semua bitnya diset 1
(contoh klas A: 126.255.255.255), karena akan diartikan sebagai alamat
broadcast. ID broadcast merupakan alamat yang mewakili seluruh anggota
jaringan. Pengiriman paket ke alamat ini akan menyebabkan paket ini didengarkan
oleh seluruh anggota network tersebut.
-
Network ID dan host ID tidak boleh sama dengan
0 (seluruh bit diset 0 seperti 0.0.0.0), Karena IP address dengan host ID 0
diartikan sebagai alamat network. Alamat network adalah alamat yang digunakan
untuk menunjuk suatu jaringan, dan tidak menunjukan suatu host.
-
Host ID harus unik dalam suatu network
(dalam satu network, tidak boleh ada dua host dengan host ID yang sama).
IP
address, subnet mask, broadcast address merupakan dasar dari teknik routing di
Internet. Untuk memahami ini semua kemampuan matematika khususnya matematika
boolean, atau matematika binary akan sangat membantu memahami konsep routing
Internet.
b. Alokasi
IP Address di Jaringan
Teknik subnet merupakan
cara yang biasa digunakan untuk mengalokasikan sejumlah alamat IP di sebuah
jaringan (LAN atau WAN). Teknik subnet menjadi penting bila kita mempunyai
alokasi IP yang terbatas misalnya hanya ada 200 IP yang akan di distribusikan
ke beberapa LAN. Untuk memberikan gambaran, misalkan kita mempunyai alokasi alamat
IP dari 192.168.1.0 s/d 192.168.1.255 untuk 254 host, maka parameter yang
digunakan untuk alokasi tersebut adalah:
·
192.168.1.255 - broadcast address LAN
·
255.255.255.0 - subnet mask LAN
·
192.168.1.0 - netwok address LAN.
·
192.168.1.25 - contoh IP salah satu
workstation di LAN.
Perhatikan
bahwa,
-
Alamat IP pertama 192.168.1.0 tidak
digunakan untuk workstation, tapi untuk menginformasikan bahwa LAN
tersebut menggunakan alamat 192.168.1.0. Istilah keren-nya alamat IP
192.168.1.0 di sebut network address.
-
Alamat IP terakhir 192.168.1.255 juga tidak
digunakan untuk workstation, karena digunakan untuk alamat broadcast.
Alamat broadcast digunakan untuk memberikan informasi ke seluruh workstation
yang berada di network 192.168.1.0 tersebut. Contoh informasi broadcast adalah
informasi routing menggunakan Routing Information Protocol (RIP).
-
Subnet mask LAN 255.255.255.0, dalam
bahasa yang sederhana dapat diterjemahkan bahwa setiap bit “1” menunjukan posisi
network address, sedang setiap bit “0” menunjukkan posisi host address. Konsep
network address dan host address menjadi penting sekali berkaitan erat dengan
subnet mask. Perhatikan dari contoh di atas maka alamat yang digunakan adalah :
192.168.1.0 network
address
192.168.1.1 host ke 1
192.168.1.2 host ke 2
192.168.1.3 host ke 3
……
192.168.1.254 host ke
254
192.168.1.255 broacast
address
Perhatikan
bahwa angka 192.168.1 tidak pernah berubah sama sekali. Hal ini menyebabkan
network address yang digunakan 192.168.1.0. Jika diperhatikan maka 192.168.1
terdiri dari 24 bit yang konstan tidak berubah, hanya 8 bit terakhir yang
berubah memberikan identifikasi mesin yang mana. Tidak heran kalau netmask yang
digunakan adalah (binary) 11111111.11111111.11111111.00000000 (desimal)
255.255.255.0.
Walaupun alamat IP
workstation tetap, tetapi netmask yang digunakan di masing-masing router akan
berubah-ubah bergantung pada posisi router dalam jaringan.
D.
Langkah Kerja
1. Pastikan
NIC sudah terinstal
2. Hubungkan
kabel UTP (straight dan cross-over) ke
switch dan ke komputer (dalam praktikum ini kami menghubungkannya dengan 3
komputer )
3. Hidupkan
komputer
4. Klik
kanan pada icon seperti komputer di taskbar
5. Pilih
open network and sharing center
6. Klik
change adapter setting
7. Klik
kanan
8. Properties
9. Pilih
Vertion 4
10. Ketikkan
IP address. Ex : 192.168.0.81, 192.168.0.82,
192.168.0.83 (karena menghubungkan 3 jaringan maka menggunakan 3 IP yang
berurutan)
11. Ketikkan subnet mask. Ex : 255.255.255.0 (sama untuk
semua IP address diatas)
12. Klik OK (2x)
13. Tekan windows + R
14. Ketikkan cmd kemudian “enter”. Maka akan tampil
layar command prompt pada layar kemudian ketikkan “ping 192.168.0.81” maka akan
terhubung ke jaringan tersebut.
Untuk
menghubungkan ke jaringan lain atau ke komputer lain.
1. Klik
kanan pada icon seperti komputer di taskbar
2. Pilih
open and sharing center
3. Klik
advanced sharing settings
4. Klik
turn off pada network discovery
5. Klik
turn on pada file and printer sharing
6. Klik turn on pada public folder sharing
7. Pada
file sharing connection, klik enable file sharing for devices that use 40- ot
56- bit encryption
8. Dan
klik turn off pada password sharing (jika ingin menggunakan password klik turn
on)
9. Lakukan
pengetesan apakah sudah terhubung atau belum dengan cara “windows + R” dan
“ping IP address yg dituju”
Untuk
dapat melihat dokumen yg ada di komputer lain
1. Klik
kanan
2. Pilih
open and sharing center
3. Pilih
windows firewall
4. Klik
turn windows firewall on or off
5. Klik
turn off pada home or work (private) network location
6. Klik
turn on pada public network location setting
7. Klik
windows + R
8. Ketikkan
IP address yang ingin kita tuju. Ex : //192.168.0.31. maka kita akan bisa melihat dokumen public
dari alamat tersebut.
E.
Evaluasi dan Penugasan
1. Hubungkan
2 buah komputer secara peer to peer menggunakan kabel cross-over, seperti
gambar berikut :
a. Konfigurasi
IP Address masing-masing PC
b. Lakukan
test koneksi dari masing-masing PC ke PC yang lain menggunakan command ping.
c. Lihat
informasi yang ditampilkan, lalu analisa apakah anda sudah terhubung dengan PC
yang lain.
Jawab
Respon yang akan
ditampilkan :
-
Reply
from
berarti ada respon dan PC satu telah terhubung dengan PC yang lain
-
Request
time out berarti tidak ada respon maka lakukan pengecekkan
ulang terhadap alamat IP yang ingin kita hubungkan
-
Unreachable
berarti
IP yang dituju tidak ditemukan
-
Transmitt
Error berarti ada kesalahan pada driver LAN card
2. Hubungkanlah
beberapa komputer dengan menggunakan topologi star, menggunkan kabel Straight
Trought, sebuah Hub atau switch sebagai konektor, seperti gambar berikut :
a. Konfigurasilah
IP Address masing-masing PC
b. Lakukanlah
test koneksi dari masing-masing PC ke PC yang lain dengan menggunakan command
ping.
c. Kondisikan
agar seluruh PC saling terkoneksi.
Jawab
Respon yang akan
ditampilkan :
-
Reply
from
berarti ada respon dan PC satu telah terhubung dengan PC yang lain
-
Request
time out berarti tidak ada respon maka lakukan pengecekkan
ulang terhadap alamat IP yang ingin kita hubungkan
-
Unreachable
berarti
IP yang dituju tidak ditemukan
-
Transmitt
Error berarti ada kesalahan pada driver LAN card
3. Melalui
Command Prompt DOS, ketikkan ipconfig/all
Lihat informasi yang
ditampilkan dan buat penjelasan terhadap informasi tersebut.
Jawab
Inconfig/all
berfungsi untuk melihat data komputer yang terpasang di komputer kita.
4. Melalui
Command Prompt DOS, ketikkan net view
Lihat informasi yang
ditampilkan dan buat penjelasan terhadap informasi tersebut.
Jawab
Net
view
berfungsi untuk melihat komputer name yang terkoneksi di komputer kita.
5. Jelaskan
manfaat dan kegunaan IP Address pada jaringan komputer.
Jawab
-
IP Address
berfungsi menyampaikan data atau informasi yang tepat ke alamat lokasi yang
dituju dengan tepat dalam suatu sistem komunikasi komputer. Hal ini dikarenakan
alamat dari IP Address tidak ada yang sama satu dengan yang lainnya (unik),
sehingga kecil kemungkinan untuk salah dalam proses pengiriman data.
-
IP Address
berfungsi untuk mengidentifikasi host (antarmuka jaringan). IP Address akan
mengidentifikasi jaringan komputer mana yang mengirimkan data atau informasi.
-
IP Address juga
berfungsi sebagai alamat lokasi jaringan yang dituju
Tidak ada komentar:
Posting Komentar