Kamis, 11 September 2014

Instalasi Jaringan Komputer



LAPORAN PRAKTIKUM
INSTALASI & JARINGAN KOMPUTER




Oleh :
LAILA HIDAYATI
1202211




PRODI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA
JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2014


A.   Tujuan
Setelah praktikum ini peserta diharapkan dapat:
1.      Memahami konsep kabel UTP dan konektor RJ-45
2.      Memahami cara pemasangan konektor RJ-45 pada kabel UTP 8 serat
3.      Memahami kegunaan sambungan straight
4.      Mampu membuat sambungan cross-over dan memahami kegunaannya

B.    Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang dibutuhkan pada praktikum kali ini adalah:
1.      Tang Klem untuk RJ-45
2.      Kabel Tester (Untuk RJ-45 dan BNC)
3.      Toolset
4.      Kabel UTP
5.      Konektor RJ-45

C.   Teori Pendukung
Jaringan komputer pada dasarnya jaringan kabel yaitu dihubungkannya kabel yang satu dengan lainnya dalam suatu sistem komputer. Masing-masing jenis kabel mempunyai kemampuan dan spesifikasinya yang berbeda, untuk itu dibuatlah pengenalan tipe kabel.
Ada dua jenis kabel yang dikenal secara umum, yaitu twisted pair (UTP unshielded twisted pair dan STP shielded twisted pair) dan coaxial cable. Tipe kabel yang lain adalah fiber optic, tipe kabel ini mempunyai kecepatan transfer data cukup tinggi. Dengan demikian harga untuk tipe kabel fiber relatif mahal.
Dua jenis tipe kabel yang banyak digunakan adalah Twisted pair dan Koaksial. Kabel Twisted pair sendiri terdiri atas 2 jenis yaitu UTP dan STP sedangkan kabel koaksil juga terdiri dari 2 jenis yaitu think koaksil dan thick koaksil. Untuk menghubungkan antara satu komputer dengan komputer lainnya dapat dihubungkan secara straight kabel dan secara cross kabel. Jika menghubungkan secara straight kabel maka membutuhkan interfafe hub/switch sedangkan secara cross kabel tidak memerlukan hub/switch (Untuk PC ke PC)
Gambar 1. Jenis Kabel Koaxial

        
Gambar 2. Jenis Kabel Twisted Pair (STP dan UTP)


Gambar 3. Jenis Kabel Optical Fiber

Gambar 4. Kabel UTP dan konektornya
Setiap PC dihubungkan ke jaringan ethernet dengan perantaraan Network Interface Card (NIC) yang cocok untuk digunakan dengan kabel coax, twisted pair, atau fiberoptic.


Gambar 5. Komposisi warna kabel TP fungsi nya
Agar dapat digunakan, semua NIC harus memiliki device driver untuk setiap sistem operasi. Device driver ini dapat diperoleh dari pembuat operating sistem maupun dari pembuat NIC itu sendiri.

D.   Langkah Kerja Praktikum
1.      Siapkan seluruh alat dan bahan yang dibutuhkan untuk praktikum. (alat yang saya butuhkan telah disediakan oleh dosen pembimbing dan tinggal melakukan praktikum)
2.      Potonglah kabel sesuai panjang yang diperlukan yaitu dengan cara (membuang) mengupas bagian pelindung luar kabel, kemudian bersihkan dan rapikan kedua ujung kabel. Pisahkan masing2 kabel dari pasangannya sehingga menjadi satu-satu dan luruskan.
Gambar 7. Tampak Kupasan Kabel TP

3.      Susunlah warna urutan kabel sesuai dengan kebutuhan apakah kabel digunakan pada hub/switch ke PC atau untuk pemasangan dua buah computer saja. Untuk keperluan pemasangan kabel berikut urutan warna kabel untuk keperluan straight dan crosh.

Tabel 1. Susunan kabel yang benar dalam suatu jaringan menggunakan kabel UTP(Kabel Streigh)

Tabel 2. Susunan kabel untuk 2 komputer tanpa HUB/Switch (Kabel Crossover)
4.      Masukkan kabel-kabel yang telah disusun ke konektor sesuai dengan susunan streigh dan crossover.
5.      Pastikan semua kabel sudah masuk sampai ujung dalam.
6.      Setelah kabel dimasukkan ke konektor, lalu jepitlah konektor dengan crimbing tool hingga terminal-terminal menjepit kabel dengan kuat.
Gambar 9. Kabel UTP setelah terpasang pada konektor

7.      Pasang kedua ujung kabel dengan konektor, lalu lakukan pengujian dengan menggunakan kabel tester.
Gambar 4: RJ-45 LAN Tester

8.      Setelah berhasil melakukan pemasangan kabel pada konektor dengan pengetesan dengan kabel tester, rapikan peralatan dan bahan yang telah digunakan.




E.     Evaluasi
1.      Jelaskan perbedaan kabel UTP dan STP ?
Jawab
-          Kabel UTP tidak memiliki pelindung atau pembungkus yang melindungi dari interferensi elektromagnetik dari sehingga cocok digunakan untuk indoor, sedangkan Kabel STP memiliki pelindung khusus yang terbuat dari logam pada kabel intinya yang berfungsi untuk menjaga agar tidak ada gangguan interferensielektromagnetik maupun cuaca yang mempengaruhi kinerja kabel sehingga cocok digunakan untuk outdoor.


-          Pada kabel UTP terdapat sedikit benang-benang halus yang mudah ditarik dan dipisahkan dari kabel, sedangkan pada kabel STP terdapat benang-benang berwarna kekuningan yang agak tebal seperti rambut dan sangat kuat.
-          Pada kabel UTP material logam, isolator dan material pembungkusnya lebih lunak, sedangkan kabel STP material logam dan isolatornya lebih keras dan memiliki ukuran yang lebih besar.




2.      Kenapa pada kabel UTP/STP kabel berjumlah 8, sedangkan yang dipasang / yang digunakan (seperti pada gambar 5) hanya sebanyak 4 terminal ?
Jawab
-          Karena prinsip kerja yang digunakan oleh saluran utama hanya 4 terminal saja yaitu Tx(+), Tx(-), Rx(+), Rx(-).
-          Pada sistem komunikasi dasar dijelaskan bahwa setidaknya harus ada 3 hal dalam proses komunikasi, yaitu :
1.      Pemancar (Tx)
2.      Penerima (Rx)
3.      Media transmisi
Maka barulah dapat terlaksana proses komunikasi, bisa mengirim dan menerima data. Oleh karena itu kt membutuhkan 2 pasang kabel (4 kabel), pasangan pertama untuk mengirim dan pasangan kedua untuk menerima.


-           Kabel 4 dan 5 berfungsi sebagai kabel pengganti. Jika terdapat masalah (putus) pada satu kabel atau satu pasang kabel, maka kabel 4 dan 5 yang akan menggantikan pasangan kabel yang rusak tersebut. Namun, jika ada dua pasang kabel yang rusak, maka kita harus mengganti semua kabel yang ada.
-          Kabel 7 dan 8 berfungsi untuk mensupport PoE (power over Ethernet).




3.      Buatlah kesimpulan dari praktkum yang telah dilakukan.
Jawab
Kesimpulan dari praktikum yang dilakukan yaitu :

­  Ada 2 tipe pengelompokan warna pada pin, yaitu :
1.      Straight berfungsi untuk menghubungkan perangkat yang berbeda.
2.      Crossover berfungsi untuk menghubungkan perangkat yang sama dan terjadi proses mengirim dan menerima.

­  Setelah pemasangan selesai, kemudian lakukan pengetesan dengan menggunakan kabel tester. Jika kabel tersebut dipasang secara straight maka lampu LED yang menyala yaitu :
Standar B (T-568 B)                                                      Standar B (T-568 B)
        lampu led 1                   berpasangan dengan                   lampu led 1
                    lampu led 2                  berpasangan dengan                   lampu led 2
                    lampu led 3                  berpasangan dengan                   lampu led 3
                    lampu led 4                  berpasangan dengan                   lampu led 4
                    lampu led 5                  berpasangan dengan                   lampu led 5
                    lampu led 6                  berpasangan dengan                   lampu led 6
                    lampu led 7                  berpasangan dengan                   lampu led 7
                    lampu led 8                  berpasangan dengan                   lampu led 8
Jika kabel tersebut dipasang secara crossover maka lampu LED yang menyala yaitu :
Standar B (T-568 B)                                                      Standar A (T-568 A)
        lampu led 1                   berpasangan dengan                   lampu led 3
        lampu led 2                   berpasangan dengan                   lampu led 6
        lampu led 3                   berpasangan dengan                   lampu led 1
        lampu led 4                   berpasangan dengan                   lampu led 4
        lampu led 5                   berpasangan dengan                   lampu led 5
        lampu led 6                   berpasangan dengan                   lampu led 2
        lampu led 7                   berpasangan dengan                   lampu led 7
        lampu led 8                   berpasangan dengan                   lampu led 8

F.    Hal-hal Penting
1.      Saat pemotongan selubung kabel jangan telalu dalam agar tidak mengenai kabel yang di dalam. Jika kabel yang di dalam terluka/rusak maka kabel tersebut tidak bisa membaca data yang diterima ataupun yang akan dikirim.
2.      Setelah kabel terlepas dari selubung, maka pisahkan kabel dari pasangannya kemudian luruskan dan sesuaikan dengan urutannya (untuk memudahkan kita memasukkannya ke konektor).
3.      Kabel yang telah tersusun tadi kita potong menggunakan gunting agar kabel tersebut sama panjangnya (sejajar).
4.      Saat memasukkan kabel ke konektor hal yang harus diperhatikan yaitu ujung kabel harus memenuhi lobang pada konektor dan sampai pada ujung konektor agar data yang dikirim dapat terbaca.
5.      Jika pada saat pengetesan lampu led pada kabel tester tidak hidup semua, maka kemungkinannya yaitu :
-          Kabel tidak masuk sampai ke ujung konektor.
-          Salah mengurutkan warna saat penyusunan kabel.
-          Kabel ada yang rusak(tergores) saat proses pemotongan selubung kabel.


G.  Kesimpulan
·         Kita harus hati-hati dalam melakukan praktikum.
·         Saat pemotongan kabel jangan sampai kabel yg di dalam selubung tergores.
·         Kabel harus benar-benar lurus dan urutannya sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
·         Perhatikan dengan benar saat memasukkan kabel kedalam konektor, kabel harus sampai ke ujung konektor.
·         Jika terdapat kabel yang tidak sampai ke ujung konektor, maka saat pengetesan dengan kabel tester akan ada lampu led yang tidak menyala. Maka pengiriman datapun tidak sempurna. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sample Text

Featured Video