LAPORAN PRAKTIKUM
INSTALASI & JARINGAN KOMPUTER
Oleh :
LAILA HIDAYATI
1202211
PRODI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA
JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2014
A.
Tujuan
Setelah praktikum ini peserta diharapkan dapat:
1.
Memahami
konsep kabel UTP dan konektor RJ-45
2.
Memahami
cara pemasangan konektor RJ-45 pada kabel UTP 8 serat
3.
Memahami
kegunaan sambungan straight
4.
Mampu
membuat sambungan cross-over dan
memahami kegunaannya
B.
Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang dibutuhkan pada praktikum kali
ini adalah:
1.
Tang Klem untuk RJ-45
2.
Kabel Tester (Untuk RJ-45 dan BNC)
3.
Toolset
4.
Kabel UTP
5.
Konektor RJ-45
C.
Teori Pendukung
Jaringan komputer pada dasarnya jaringan
kabel yaitu dihubungkannya kabel yang satu dengan lainnya dalam suatu sistem
komputer. Masing-masing jenis kabel mempunyai kemampuan dan spesifikasinya yang
berbeda, untuk itu dibuatlah pengenalan tipe kabel.
Ada dua jenis kabel yang dikenal secara
umum, yaitu twisted pair (UTP unshielded twisted pair dan STP shielded
twisted pair) dan coaxial cable. Tipe kabel yang lain adalah fiber
optic, tipe kabel ini mempunyai kecepatan transfer data cukup tinggi. Dengan
demikian harga untuk tipe kabel fiber relatif mahal.
Dua jenis tipe kabel yang banyak
digunakan adalah Twisted pair dan Koaksial. Kabel Twisted pair sendiri terdiri
atas 2 jenis yaitu UTP dan STP sedangkan kabel koaksil juga terdiri dari 2
jenis yaitu think koaksil dan thick koaksil. Untuk menghubungkan antara satu
komputer dengan komputer lainnya dapat dihubungkan secara straight kabel dan
secara cross kabel. Jika menghubungkan secara straight kabel maka membutuhkan
interfafe hub/switch sedangkan secara cross kabel tidak memerlukan hub/switch
(Untuk PC ke PC)
Gambar
1. Jenis Kabel Koaxial
Gambar
2. Jenis Kabel Twisted Pair (STP dan UTP)
Gambar
3. Jenis Kabel Optical Fiber
Gambar
4. Kabel UTP dan konektornya
Setiap PC dihubungkan
ke jaringan ethernet dengan perantaraan Network Interface Card (NIC)
yang cocok untuk digunakan dengan kabel coax, twisted pair, atau fiberoptic.
Gambar 5. Komposisi warna kabel TP
fungsi nya
Agar dapat digunakan,
semua NIC harus memiliki device driver untuk setiap sistem operasi. Device
driver ini dapat diperoleh dari pembuat operating sistem maupun dari pembuat
NIC itu sendiri.
D.
Langkah Kerja
Praktikum
1. Siapkan
seluruh alat dan bahan yang dibutuhkan untuk praktikum. (alat yang saya
butuhkan telah disediakan oleh dosen pembimbing dan tinggal melakukan
praktikum)
2. Potonglah
kabel sesuai panjang yang diperlukan yaitu dengan cara (membuang) mengupas
bagian pelindung luar kabel, kemudian bersihkan dan rapikan kedua ujung kabel. Pisahkan
masing2 kabel dari pasangannya sehingga menjadi satu-satu dan luruskan.
Gambar 7. Tampak
Kupasan Kabel TP
3. Susunlah
warna urutan kabel sesuai dengan kebutuhan apakah kabel digunakan pada
hub/switch ke PC atau untuk pemasangan dua buah computer saja. Untuk keperluan
pemasangan kabel berikut urutan warna kabel untuk keperluan straight dan crosh.
Tabel 1. Susunan kabel yang benar dalam suatu
jaringan menggunakan kabel UTP(Kabel Streigh)
Tabel
2. Susunan kabel untuk 2 komputer tanpa HUB/Switch (Kabel Crossover)
4.
Masukkan kabel-kabel yang telah disusun
ke konektor sesuai dengan susunan streigh dan crossover.
5.
Pastikan semua
kabel sudah masuk sampai ujung dalam.
6.
Setelah kabel dimasukkan ke konektor,
lalu jepitlah konektor dengan crimbing tool hingga terminal-terminal menjepit
kabel dengan kuat.
Gambar 9. Kabel UTP
setelah terpasang pada konektor
7.
Pasang kedua ujung kabel dengan konektor,
lalu lakukan pengujian dengan menggunakan kabel tester.
Gambar 4: RJ-45 LAN Tester
8.
Setelah berhasil melakukan pemasangan
kabel pada konektor dengan pengetesan dengan kabel tester, rapikan peralatan
dan bahan yang telah digunakan.
E.
Evaluasi
1.
Jelaskan perbedaan kabel UTP dan STP ?
Jawab
-
Kabel
UTP
tidak memiliki pelindung atau pembungkus yang melindungi dari interferensi
elektromagnetik dari sehingga cocok digunakan untuk indoor, sedangkan Kabel STP memiliki pelindung khusus
yang terbuat dari logam pada kabel intinya yang berfungsi untuk menjaga agar tidak
ada gangguan interferensielektromagnetik maupun cuaca yang mempengaruhi kinerja
kabel sehingga cocok digunakan untuk outdoor.
-
Pada kabel UTP terdapat sedikit benang-benang halus yang mudah ditarik
dan dipisahkan dari kabel, sedangkan pada kabel
STP terdapat benang-benang berwarna kekuningan yang agak tebal seperti
rambut dan sangat kuat.
-
Pada
kabel UTP material logam, isolator
dan material pembungkusnya lebih lunak, sedangkan kabel STP material logam dan isolatornya lebih keras dan memiliki
ukuran yang lebih besar.
2.
Kenapa pada kabel UTP/STP kabel
berjumlah 8, sedangkan yang dipasang / yang digunakan (seperti pada gambar 5)
hanya sebanyak 4 terminal ?
Jawab
-
Karena prinsip kerja yang digunakan oleh saluran utama hanya 4
terminal saja yaitu Tx(+), Tx(-), Rx(+), Rx(-).
-
Pada
sistem komunikasi dasar dijelaskan bahwa setidaknya harus ada 3 hal dalam
proses komunikasi, yaitu :
1.
Pemancar
(Tx)
2.
Penerima
(Rx)
3.
Media
transmisi
Maka barulah dapat terlaksana proses komunikasi, bisa
mengirim dan menerima data. Oleh karena itu kt membutuhkan 2 pasang kabel (4
kabel), pasangan pertama untuk mengirim dan pasangan kedua untuk menerima.
-
Kabel 4
dan 5 berfungsi sebagai kabel pengganti. Jika terdapat masalah (putus) pada
satu kabel atau satu pasang kabel, maka kabel 4 dan 5 yang akan menggantikan pasangan kabel yang rusak tersebut.
Namun, jika ada dua pasang kabel yang rusak, maka kita harus mengganti semua
kabel yang ada.
-
Kabel 7 dan 8 berfungsi untuk mensupport PoE
(power over Ethernet).
3.
Buatlah kesimpulan dari praktkum yang
telah dilakukan.
Jawab
Kesimpulan
dari praktikum yang dilakukan yaitu :
Ada
2 tipe pengelompokan warna pada pin, yaitu :
1.
Straight berfungsi untuk menghubungkan
perangkat yang berbeda.
2.
Crossover berfungsi untuk menghubungkan
perangkat yang sama dan terjadi proses mengirim dan menerima.
Setelah
pemasangan selesai, kemudian lakukan pengetesan dengan menggunakan kabel
tester. Jika kabel tersebut dipasang secara straight maka lampu LED yang menyala yaitu :
Standar B (T-568 B) Standar B (T-568 B)
lampu led 1 berpasangan dengan lampu led 1
lampu led 1 berpasangan dengan lampu led 1
lampu led 2
berpasangan dengan
lampu led 2
lampu led 3
berpasangan dengan
lampu led 3
lampu led 4
berpasangan dengan
lampu led 4
lampu led 5
berpasangan dengan
lampu led 5
lampu led 6
berpasangan dengan
lampu led 6
lampu led 7
berpasangan dengan lampu led 7
lampu led 8
berpasangan dengan
lampu led 8
Jika
kabel tersebut dipasang secara crossover
maka lampu LED yang menyala yaitu :
Standar B (T-568 B) Standar A (T-568 A)
lampu led 1 berpasangan dengan lampu led 3
lampu led 1 berpasangan dengan lampu led 3
lampu led 2 berpasangan
dengan lampu led 6
lampu led 3 berpasangan
dengan lampu led 1
lampu led 4 berpasangan
dengan lampu led 4
lampu led 5 berpasangan
dengan lampu led 5
lampu led 6 berpasangan
dengan lampu led 2
lampu led 7 berpasangan
dengan lampu led 7
lampu led 8 berpasangan
dengan lampu led 8
F.
Hal-hal Penting
1.
Saat pemotongan selubung kabel jangan telalu
dalam agar tidak mengenai kabel yang di dalam. Jika kabel yang di dalam
terluka/rusak maka kabel tersebut tidak bisa membaca data yang diterima ataupun
yang akan dikirim.
2.
Setelah kabel terlepas dari selubung,
maka pisahkan kabel dari pasangannya kemudian luruskan dan sesuaikan dengan
urutannya (untuk memudahkan kita memasukkannya ke konektor).
3.
Kabel yang telah tersusun tadi kita
potong menggunakan gunting agar kabel tersebut sama panjangnya (sejajar).
4.
Saat memasukkan kabel ke konektor hal
yang harus diperhatikan yaitu ujung kabel harus memenuhi lobang pada konektor
dan sampai pada ujung konektor agar data yang dikirim dapat terbaca.
5.
Jika pada saat pengetesan lampu led pada
kabel tester tidak hidup semua, maka kemungkinannya yaitu :
-
Kabel tidak masuk sampai ke ujung
konektor.
-
Salah mengurutkan warna saat penyusunan
kabel.
-
Kabel ada yang rusak(tergores) saat
proses pemotongan selubung kabel.
G.
Kesimpulan
·
Kita harus hati-hati dalam melakukan
praktikum.
·
Saat pemotongan kabel jangan sampai
kabel yg di dalam selubung tergores.
·
Kabel harus benar-benar lurus dan
urutannya sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
·
Perhatikan dengan benar saat memasukkan
kabel kedalam konektor, kabel harus sampai ke ujung konektor.
·
Jika terdapat kabel yang tidak sampai ke
ujung konektor, maka saat pengetesan dengan kabel tester akan ada lampu led
yang tidak menyala. Maka pengiriman datapun tidak sempurna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar