Cloud Computing
(Komputasi awan) adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer (komputasi) dan
pengembangan berbasis Internet (awan). Awan (cloud) adalah metefora dari internet,
sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram jaringan komputer. Komputasi awan memberikan
kebutuhan komputasi pengguna, sebagai contoh, Google
Apps menyediakan aplikasi bisnis umum secara daring yang diakses melalui suatu
penjelajah web dengan perangkat lunak dan data yang tersimpan di server.
Sebagaimana awan dalam diagram jaringan komputer tersebut, awan
(cloud) dalam Cloud Computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur
kompleks yang disembunyikannya. Ia adalah suatu metoda komputasi di mana
kapabilitas terkait teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan (as
a service), sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat Internet
(di dalam awan) tanpa mengetahui apa yang ada didalamnya, ahli dengannya, atau
memiliki kendali terhadap infrastruktur teknologi yang membantunya.
2.
Sejarah Cloud Computing
Konsep awal Cloud
Computing muncul pertama kali pada tahun 1960 oleh John McCarthy yang berkata
“komputasi suatu hari nanti akan menjadi sebuah utilitas umum” ide dari cloud
computing sendiri bermula dari kebutuhan untuk membagikan data untuk semua
orang di seluruh dunia. Mohamed J.C.R Licklider, pencetus ide ini, menginginkan
semua orang untuk dapat mengakses apa saja dan di mana saja. “Cita-cita
itu terdengar mirip dengan apa yang kini kita disebut dengan cloud computing”.
Para pakar komputasi lainnya juga memberikan penambahan terhadap konsep ini, di
antaranya John McCarthy yang menawarkan ide mengenai jaringan komputasi yang
akan menjadi infrastruktur publik, sama seperti the service bureaus yang sudah
ada sejak tahun ‘60-an.
Semenjak
tahun ‘60-an, cloud computing telah berkembang berdampingan dengan perkembangan
Internet dan Web. Namun karena terjadi perubahan teknologi bandwidth yang cukup
besar pada tahun 1990-an, maka Internet lebih dulu berkembang dibanding cloud
computing. Dan kini teryata terlihat bahwa pendorong utama cloud computing
adalah karena adanya revolusi Internet. Salah satu batu loncatan yang cukup
drastis adalah dengan adanya Salesforce.com di tahun 1999, yang merupakan
pencetus pertama aplikasi perusahaan dijalankan melalui Internet. Perkembangan
berikutnya adalah adanya Amazon Web Services di tahun 2006, di mana dengan
teknologi Elastic Compute Cloud (EC2), terdapat situs layanan web yang di
komersialkan yang memungkinkan perusahaan kecil dan individu untuk menyewa
komputer atau server, agar dapat menjalankan aplikasi komputer mereka.
Batu
lompatan besar lainnya datang di tahun 2009 dengan Web 2.0 mencapai puncaknya.
Google dan lainnya memulai untuk menawarkan aplikasi browser-based untuk
perusahaan besar, seperti Google Apps. “Kontribusi yang paling penting dari
komputasi cloud adalah munculnya “killer apps” dari penguasa teknologi seperti
Microsoft dan Google. Ketika perusahaan tersebut mengirimkan layanan dalam
bentuk yang mudah untuk di konsumsi, efek penerimaannya menjadi sangat luas”,
menurut Dan Germain, Chief Technology IT provider Cobweb Solution. “Faktor
utama lainnya yang mempengaruhi berkembangnya komputasi cloud antara lain
matangnya teknologi visual, perkembangan universal banwidth berkecepatan
tinggi, dan perangkat lunak universal”, menurut Jamie Turner sang pelopor
komputasi cloud. Turner menambahkan, “cloud computing sudah menyebar luas
hingga kepada para pengguna Google Doc. Kita hanya dapat membayangkan betapa
besarnya ruang lingkup yang sudah di capai. Apa saja dapat di lakukan dan
dikirimkan melalui cloud”.
Cara kerja dari cloud
computing bersifat transparan, sehingga end-user tidak perlu pengetahuan,
control akan, teknologi insfratuktur dari cloud computing untuk dapat
menggunakannya dalam menyelesaikan tugas-tugas mereka. Mereka hanya perlu tahu
bagaimana cara mengaksesnya.
3.
Manfaat Menggunakan Cloud Computing
Dengan adanya cloud
computing akan mengubah paradigma perusahaan ataupun organisasi IT dalam
memandang investasi teknologi
komunikasi informasi."Investasi untuk
modal kapital berubah menjadi biaya operasional dengan besaran yang lebih efisien akibat adanya cloud computing, dan ini membuat
para pengguna (user) bebas
berkreasi
dan tidak perlu menyediakan infrastruktur (data center, processing power,
storage, sampai ke aplikasi desktop) untuk dapat memiliki sebuah sistem, karena
semuanya sudah disediakan secara virtual.
Bahkan
dengan Cloud Computing, mereka (perusahaan / organisasi) hanya menyewa layanan
atau jasa dari penyedia Cloud Computing. Seperti sudah dijelaskan
sebelumnya dengan Cloud Compuitng ini dapat mengurangi investasi awal dari
sebuah perusahaan atau organisasi yang membutuhkan pememakaian, pemeliharaan
dan keamanan sistem informasi yang lebih baik.
Dalam
hal ini investasi yang besar bagi
sebuah perusahaan atau organisasi akan berubah
menjadi suatu sistem operasional yang mudah dikelola, bahkan penyedia jasa
seperti Software as a Service (SaaS) yang ada di Cloud dapat
menawarkan harga yang sangat rendah karena faktor ekonomi.
Dengan
Cloud Computing kita tidak perlu lagi dikuatirkan dengan adanya
kompleksitas teknologi saat ini. Perusahaan dan
organisasi yang dalam usahanya menggunakan Teknologi Informasi tidak perlu
takut dengan hal-hal yang dapat mengancam keamanan sistem informasi
mereka dan bahkan dalam hal peng-updatetan
suatu teknologi atau aplikasi
yang dipakai, karena semuanya itu bisa diserahkan kepada penyedia layanan
di Cloud Computing.
Cloud
Computing memberikan solusi bagi perusahaan untuk meringankan operasional
perusahaan tersebut dalam hal pengolahan data :
·
Skalabilitas
Mudah meningkatkan kapasitas, sebagai
kebutuhan komputasi berubah, tanpa
membeli peralatan tambahan.
·
Accessibility
Akses data dan aplikasi melalui internet dari
mana saja. Dan dapat mengurangi biaya.
·
Efisiensi biaya operasional
Keprihatinan
utama mengenai cloud computing adalah
keamanan dan kehandalan. Banyak organisasi mengalami kesulitan
mempercayai informasi mereka dengan vendor pihak
ketiga, dan juga penyedia dipublikasikan
padam telah meningkatkan keprihatinan
mereka mengevaluasi kebutuhan komputasi Anda, penting untuk mem- pertimbangkan
baik manfaat dan risiko dari Cloud Computing. Sebagai contoh,
data-kerugian yang mungkin baik itu dalam Cloud Computing dan
sistem perusahaan tradisional, tetapi dalam
banyak kasus vendor Cloud Computing akan memiliki
lebih banyak sumber daya yang tersedia
dengan cepat dan akurat memperbaiki kegagalan ini.
Selain itu
dengan teknologi Cloud Computing (komputasi
awan) akan memberikan dampak lebih ekonomis dan sumber
daya IT yang digunakan lebih efisien, saat aplikasi bisnis
dioperasikan dalam suatu lingkungan. Jasa Cloud adalah
bisnis yang paling cepat tumbuh dan
berkembang pendekatannya untukmemberikan aplikasi dan layanan
dari mana saja ke pelanggan apapun,
pada perangkat apapun.
4.
Karakteristik Cloud Computing
Dengan semakin maraknya
pembicaraan seputar cloud computing, semakin banyak perusahaan yang mengumumkan
bahwa mereka menyediakan layanan cloud computing. Akan sangat membingungkan
bagi kita para pengguna untuk memastikan bahwa layanan yang akan kita dapatkan
adalah cloud computing atau bukan. Untuk mudahnya, dari semua definisi yang
ada, dapat diintisarikan bahwa cloud computing ideal adalah layanan yang
memiliki 5 karakteristik berikut ini.
v On-Demand Self-Services
Sebuah layanan cloud computing harus dapat
dimanfaatkan oleh pengguna melalui mekanisme swalayan dan langsung
tersedia pada saat dibutuhkan. Campur tangan penyedia layanan adalah sangat
minim. Jadi, apabila kita saat ini membutuhkan layanan aplikasi CRM (sesuai
contoh di awal), maka kita harus dapat mendaftar secara swalayan dan layanan
tersebut langsung tersedia saat itu juga.
v Broad Network Access
Sebuah layanan cloud computing harus dapat
diakses dari mana saja, kapan saja, dengan alat apa pun, asalkan kita terhubung
ke jaringan layanan. Dalam contoh layanan aplikasi CRM di atas, selama kita
terhubung ke jaringan Internet, saya harus dapat mengakses layanan tersebut,
baik itu melalui laptop, desktop, warnet, handphone, tablet, dan perangkat
lain.
v Resource Pooling
Sebuah layanan cloud computing harus tersedia
secara terpusat dan dapat membagi sumber daya secara efisien. Karena cloud computing
digunakan bersama-sama oleh berbagai pelanggan, penyedia layanan harus dapat
membagi beban secara efisien, sehingga sistem dapat dimanfaatkan secara
maksimal.
v Rapid Elasticity
Sebuah layanan cloud computing harus dapat
menaikkan (atau menurunkan) kapasitas sesuai kebutuhan. Misalnya, apabila
pegawai di kantor bertambah, maka kita harus dapat menambah user untuk aplikasi
CRM tersebut dengan mudah. Begitu juga jika pegawai berkurang. Atau, apabila
kita menempatkan sebuah website berita dalam jaringan cloud computing, maka
apabila terjadi peningkatkan traffic karena ada berita penting, maka kapasitas
harus dapat dinaikkan dengan cepat.
v Measured Service
Sebuah layanan cloud computing harus disediakan
secara terukur, karena nantinya akan digunakan dalam proses pembayaran. Harap
diingat bahwa layanan cloud computing dibayar sesuai penggunaan, sehingga
harus terukur dengan baik.
5.
Sistem Kerja Cloud Computing
Ketika berbicara tentang sistem
cloud computing, sistem ini terbagi menjadi dua bagian: ujung depan dan ujung
belakang. Mereka terhubung satu sama lain melalui jaringan, biasanya adalah
Internet. Ujung depan adalah sisi pengguna komputer (user), atau klien
(client), bagian
belakang adalah “cloud” bagian dari sistem.
Ujung
depan termasuk komputer klien (atau jaringan komputer) dan aplikasi yang
diperlukan untuk mengakses sistem komputasi awan. Tidak sistem komputasi awan
semua memiliki antarmuka pengguna yang sama. Layanan seperti Web-based e-mail
program memanfaatkan browser Web yang ada seperti Internet Explorer atau
Firefox. Sistem lain memiliki aplikasi unik yang menyediakan akses jaringan
untuk klien.
Di ujung
belakang sistem adalah berbagai komputer, server dan sistem penyimpanan data
yang menciptakan “cloud” dari layanan komputasi. Secara teori, sebuah cloud computer system dapat mencakup hampir semua
program komputer yang dapat anda bayangkan, dari data pengolahan hingga video
game. Biasanya, setiap aplikasi akan memiliki server khusus nya sendiri.
Sebuah server pusat mengelola
sistem, memantau lalu lintas dan permintaan client untuk memastikan semuanya
berjalan lancar. Sistem ini mengikuti seperangkat aturan yang disebut protokol
dan menggunakan jenis khusus dari perangkat lunak yang disebut middleware.
Middleware network memungkinkan komputer untuk berkomunikasi satu sama lain.
Sebagian besar, server tidak berjalan pada kapasitas penuh. Itu berarti ada
kekuatan pemrosesan yang hasil buangannya tidak terpakai. Maka akan memerlukan
sebuah cara. Teknik ini disebut virtualisasi server. Dengan memaksimalkan
output dari setiap server, virtualisasi server mengurangi kebutuhan pada mesin
dalam bekerja.
6.
Jenis – Jenis Layanan Cloud Computing
Secara umum, layanan
Cloud Computing dibagi menjadi tiga tingkat, yaitu aplikasi / perangkat lunak,
platform, dan infrasturktur ( Software as a Service, Platform as a Service, dan
Infrastructure as a Service)
·
Infrastructure as Service
Hal ini meliputi seluruh
penyediaan infratruktur IT seperti fasilitas data center, storage, server, grid
untuk virtualized server, dan seluruh komponen networking yang ada didalam
sistem cloud yang dikelola pihak ketiga. Sebagai pengguna, Pelanggan hanya
perlu login ke sebuah interface yang disiapkan oleh provider dan memilih
sendiri spesifikasi layanan yang dibutuhkan lalu membayarnya sesuai kapasitas
yang dipakai, pelanggan tidak perlu menunggu lama untuk dapat menggunakan
server sesuai kapasitas yang dibutuhkannya. Pada IaaS, penyedia
layanan hanya menyediakan sumber daya komputasi seperti prosesor, memori, dan
storage yang sudah tervirtualisasi. Akan tetapi, penyedia layanan tidak
memasang sistem operasi maupun aplikasi di atasnya. Pemilihan OS, aplikasi,
maupun konfigurasi lainnya sepenuhnya berada pada kendali kita.Jadi, layanan
IaaS dapat dilihat sebagai proses migrasi server-server kita dari on-premise ke
data center milik penyedia IaaS ini. Para vendor cloud computing lokal
rata-rata menyediakan layanan model IaaS ini, dalam bentuk Virtual Private
Server.
Contoh Perusahaan
Pemberi Layanan Cloud Computing IaaS:
ü Amazon Web Service,
seperti Amazon Elastic Compute Cloud (EC2).
ü Skytap, seperti Skytap
Cloud(TM)
ü Hexagrid, seperti
V3Cloud Reseller Program
·
Platform-as-a-service
Platform
as a service dalah development platform berbasis web, dimana Anda bisa
menggunakannya untuk membuat sebuah aplikasi web. PaaS akan membuka kesempatan
bagi para developer dari berbagai tingkat pengetahuan, untuk mengembangkan
aplikasi secara cepat dan murah.
Selain itu, aplikasi
yang dihasilkan bisa langsung dideploy dengan mudah, tanpa harus melibatkan
tenaga ahli untuk melakukannya,memungkinkan developer untuk menghilangkan
kekhawatirkan mengenai kebutuhan operating system,infrastructure scaling, load
balancing dan lainnya, sehingga mereka tetap fokus pada application
developmentnya. Contohnya adalah Google AppEngine, yang menyediakan berbagai
tools untuk mengembangkan aplikasi di atas platform Google, dengan menggunakan
bahasa pemrograman Phyton dan Django.
Pada PaaS, kita membuat
sendiri aplikasi software yang kita inginkan, termasuk skema database yang
diperlukan. Skema itu kemudian kita pasang (deploy) di server-server milik
penyedia jada PaaS. Penyedia jasa PaaS sendiri menyediakan layanan berupa
platform, mulai dari mengatur server-server mereka secara virtualisasi sehingga
sudah menjadi cluster sampai menyediakan sistem operasi di atasnya. Alhasil,
kita sebagai pengguna hanya perlu memasang aplikasi yang kita buat di atasnya.
Singkatnya, dengan PaaS,
kita membangun aplikasi kita sendiri di atas layanan PaaS tersebut. Adapun
contoh vendor penyedia layanan Paas adalah Microsoft Azure dan Amazon Web
Services.
Contoh Perusahaan
Pemberi Layanan Cloud Computing PaaS :
ü Google, seperti Google
App Engine, Google Web Toolkit, dll.
ü Microsoft, seperti
Microsoft Windows Live, Microsoft Windows Azure, dll.
·
Software-as-a-service
Software-as-a-service adalah software atau
aplikasi web-based interface, yang dideploy di sisi pihak ketiga, sehingga
dapat diakses melalui jaringan oleh setiap pelanggan. Anda tidak perlu
melakukan deployment aplikasi dari awal, tidak perlu membayar lisensi software,
maupun membeli seperangkat server untuk menjalankan aplikasi yang Anda
butuhkan. Anda cukup membayar aplikasi sesuai dengan penggunaan per user yang
dibayar secara rutin dengan mekanisme OPEX. Karena aplikasi ini berbasis web,
maka Anda hanya butuh koneksi internet dan sebuah browser untuk
menjalankannya. Contoh SaaS yaitu layanan CRM online Salesforce.com,
Zoho.com, dengan harga yang sangat terjangkau, menyediakan layanan SaaS yang
cukup beragam, mulai dari layanan word processor seperti Google Docs, project management,
hingga invoicing online. Layanan akunting online pun tersedia, seperti yang
diberikan oleh Xero.com dan masih banyak lagi. IBM dengan Lotuslive.com nya
dapat dijadikan contoh untuk layanan SaaS di area kolaborasi/unified
communication. Sayangnya untuk pasar dalam negeri sendiri, masih sangat sedikit
yang mau ber investasi untuk menyediakan layanan saat ini.
Sebenarnya kita sudah
akrab dengan layanan cloud computing melalui Yahoo Mail, Hotmail, Google
Search, Bing, atau MSN Messenger. Secara sederhana, kita langsung mengkonsumsi
layanan aplikasi yang ditawarkan.
Intinya, kita
benar-benar hanya tinggal menggunakan aplikasi tersebut. Pembayaran biasanya
dilakukan bulanan, dan sesuai jumlah pemakai aplikasi tersebut. Dengan kata
lain, pay as you go, pay per use, per seat.
Contoh Perusahaan
Pemberi Layanan Cloud Computing SaaS :
ü Google, seperti Google
Docs, Gmail, GoogleCalendar, dll.
ü Microsoft, seperti
Microsoft Office Web Apps, Microsoft Office Communication Online, Microsoft
Dynamics CRM, dll.
7.
Tipe – Tipe Cloud Computing
·
Private Cloud
Private Cloud adalah infrastruktur layanan
cloud yang dioperasikan hanya untuk sebuah enterprise/organisasi/perusahaaan
tertentu, pelanggannya biasanya perusahaan dengan skala besar, infrastruktur
dapat dikelola oleh perusahaan itu sendiri atau oleh pihak ketiga dan lokasi
bisa on-site atau off-site.
·
Public Cloud
Sebuah public cloud, atau external cloud, adalah
bentuk paling umum dari Cloud Computing, di mana layanan yang dibuat tersedia
untuk masyarakat umum dengan cara pay-as-you-go. Pelanggan, baik
itu merupakan pengguna individu maupun perusahaan mengakses layanan yang
disediakan oleh penyedia pihak ketiga melalui internet, dimana sumber daya
komputasi seperti aplikasi, sistem penyimpanan, dan jaringan yang diakses berbagi
dengan banyak pelanggan yang berbeda.
Model
public cloud secara luas diterima dan diadopsi oleh banyak perusahaan karena
vendor public cloud terkemuka seperti Amazon, Microsoft dan Google, memiliki
infrastruktur yang telah dilengkapi dengan sejumlah besar data center,
memungkinkan pengguna untuk secara bebas menentukan seberapa besar sumber daya
komputasi yang mereka sewa dan membayar sesuai dengan apa yang mereka
pergunakan.
Public cloud sangat
memperhatikan efisiensi, fleksibilitas dan keamanan. Yang paling utama adalah
keamanan, walaupun berada dalam lingkungan cloud yang sama, antara satu
pelanggan dengan pelanggan lain tidak bisa saling melihat data satu sama lain. Hybrid cloud, merupakan komposisi
dari dua atau lebih infrastruktur cloud (private, community, atau public).
8.
Keamanan dan Privasi Cloud Computing
Sebelum suatu
perusahaan/organisasi mendapatkan keuntungan dari komputasi awan, ada beberapa
aspek yang berkaitan dengan Keamanan dan Privasi di bawah ini yang harus
diperhatikan :
a) Manajemen Resiko dan
Ketaatan, organisasi yang mulai mengadopsi awan tetap harus bertanggung jawab
untuk aspek manajemen keamanan, resiko, dan ketaatan terhadap aturan yang
berlaku di industri terkait. Manajemen resiko dan ketaatan ini membutuhkan tim
internal yang kuat dan transparansi proses dari penyedia jasa awan.
Rekomendasi : penyedia jasa awan harus
menggunakan beberapa framework atau best practice seperti MOF, atau ITIL, dan
memiliki sertifikasi seperti ISO/IEC 27001:2005, dan mempublikasikan laporan
audit ke SAS 70 type II. Selain itu juga, disesuaikan dengan ketentuan suatu
negara, mungkin juga harus taat terhadap PCI atau FISMA.
b) Manajemen Akses dan
Identitas, identitas bisa didapat melalui beberapa penyedia jasa awan, dan
harus bersifat interoperabel antar organisasi yang berbeda, penyedia awan yang
berbeda, dan berlandaskan proses yang kuat.
Rekomendasi : Autentikasi yang disarankan adalah
menggunakan beberapa faktor sekaligus, seperti biometric, one time password
token (seperti token BCA), kartu ID dengan chip, dan password.
c)
Integritas Layanan, layanan berbasis awan harus
dibangun dengan landasan keamanan yang kuat, dan proses-proses operasionalnya
juga harus diintegrasikan dengan manajemen keamanan di organisasi tersebut.
Penyedia layanan awan harus mengikuti proses yang bisa dibuktikan, terdefinisi,
dan jelas dalam mengintegrasikan keamanan dan privasi ke dalam layanannya mulai
dari titik paling awal, di setiap titik di dalam siklus, sampai paling
penghabisan. Selain itu manajemen keamanan dan auditing harus selaras antara
penyedia awan dan pelanggan.
Rekomendasi : Gunakan sertifikasi semacam EAL4+
(untuk evaluasi keamanan), SDL (untuk pengembangan aplikasi), ISO/IEC 18044
(untuk incident response).
d) Integritas Klien,
layanan awan yang digunakan di sisi klien harus memperhatikan aspek keamanan,
ketaatan, dan integritas di sisi klien. Integritas klien bisa ditingkatkan
dengan menggunakan paduan praktek terbaik.
Rekomendasi : Perkuat sistem desktop, pastikan
kesehatan sistem desktop, terapkan IT policy yang tepat, federasi identitas,
Network Access Protection dan sebagainya.
e)
Proteksi Informasi, layanan awan membutuhkan
proses yang andal untuk melindungi informasi sebelum, selama, dan setelah
transaksi. Manfaatkan Klasifikasi Data untuk meningkatkan kontrol terhadap data
yang siap dilepas ke awan.
Rekomendasi : Gunakan teknologi enkripsi dan
manajemen hak informasi (IRM) sebelum data dilepas ke awan
9.
Kelebihan dan Kekurangan Cloud Computing
Kelebihan :
ü
Kemudahan Akses
Ini merupakan kelebihan yang paling menonjol
dari cloud computing, yaitu kemudahan akses. Jadi kita tidak perlu berada pada
suatu computer yg sama untuk melakukan suatu pekerjaan, karena semua aplikasi
dan data kita berada pada server cloud.
ü
Fleksibilitas
Hampir sama seperti contoh di atas, data yg kita
perlukan tidak harus kita simpan di dalam harddisk atau storage computer kita.
Dimanapun kita berada, asalkan terkoneksi internet, kita bisa mengakses data
kita karena berada pada server cloud
ü Penghematan (Tanpa
investasi awal)
Pastinya dengan adanya cloud computing, akan
memungkinkan bagi perusahaan untuk mengurangi infrastruktur IT yang pastinya
memerlukan investasi yang besar, baik berupa investasi hardware, software,
maupun human resources nya
ü Mengubah CAPEX Menjadi
OPEX
CAPEX = Capital Expenditure (pengeluaran modal),
sedangkan OPEX = Operational Expenditure (pengeluaran modal). Seperti kelebihan
sebelumnya, ini masih seputar masalah keuangan. Jadi dengan menggunakan
teknologi cloud computer ini, kita tidak harus melakukan pengeluaran modal,
sebaliknya kita hanya melakukan pengeluaran operational
ü Lentur dan Mudah
Dikembangkan
Sesuai dengan salah 1 karakter cloud computing
yaitu Rapid Elasticity, maka ini juga merupakan salah 1 kelebihan cloud
computing. Jadi customer bisa dengan mudah menaikkan atau menurunkan resource
yang dipakai, dan ini akan mempengaruhi cost yang mereka keluarkan
ü Fokus pada bisnis bukan
pada TI
Dengan mempercayakan semua pengelolaan seputar
IT pada cloud service provider, maka kita akan lebih focus pada bisnis kita
bukan pada pengelolaan IT nya.
Selain itu kelebihan yang lain adalah:
·
Menghemat biaya investasi awal untuk pembelian
sumber daya.
·
Bisa menghemat waktu sehingga perusahaan bisa
langsung fokus ke profit dan berkembang dengan cepat.
·
Membuat operasional dan manajemen lebih mudah
karena sistem pribadi/perusahaan yang tersambung dalam satu cloud dapat
dimonitor dan diatur dengan mudah.
·
Menjadikan kolaborasi yang terpercaya dan lebih
ramping.
·
Mengehemat biaya operasional pada saat
realibilitas ingin ditingkatkan dan kritikal sistem informasi yang dibangun.
·
Integrasi aplikasi dengan berbagai perangkat
Kelemahan :
Dengan banyaknya kelebihan di atas Cloud
Computing juga memeiliki kekurangan yaitu ketergantungan akan koneksi Internet.
Sehingga membutuhkan koneksi dengan kecepatan yang tinggi agar dapat
memanfaatkan (mengambil) file yang berukuran besar. Komputer akan menjadi
lambat atau tidak bisa dipakai sama sekali jika internet bermasalah atau
kelebihan beban. Dan juga perusahaan yang menyewa layanan dari cloud computing
tidak punya akses langsung ke sumber daya. Jadi, semua tergantung dari kondisi
vendor/penyedia layanan cloud computing. Jika server vendor rusak atau punya
layanan backup yang buruk, maka perusahaan akan mengalami kerugian besar.