Sabtu, 15 November 2014

CLOUD COMPUTING

1.   Pengertian Cloud Computing
Cloud Computing (Komputasi awan) adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer (komputasi) dan pengembangan berbasis Internet (awan). Awan (cloud) adalah metefora dari internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram jaringan komputer. Komputasi awan memberikan kebutuhan komputasi pengguna, sebagai contoh, Google Apps menyediakan aplikasi bisnis umum secara daring yang diakses melalui suatu penjelajah web dengan perangkat lunak dan data yang tersimpan di server.
Sebagaimana awan dalam diagram jaringan komputer tersebut, awan (cloud) dalam Cloud Computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang disembunyikannya. Ia adalah suatu metoda komputasi di mana kapabilitas terkait teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan (as a service),  sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat Internet  (di dalam awan) tanpa mengetahui apa yang ada didalamnya, ahli dengannya, atau memiliki kendali terhadap infrastruktur teknologi yang membantunya.

2.      Sejarah Cloud Computing
Konsep awal Cloud Computing muncul pertama kali pada tahun 1960 oleh John McCarthy yang berkata “komputasi suatu hari nanti akan menjadi sebuah utilitas umum” ide dari cloud computing sendiri bermula dari kebutuhan untuk membagikan data untuk semua orang di seluruh dunia. Mohamed J.C.R Licklider, pencetus ide ini, menginginkan semua orang untuk dapat mengakses apa saja dan di mana saja. “Cita-cita itu terdengar mirip dengan apa yang kini kita disebut dengan cloud computing”. Para pakar komputasi lainnya juga memberikan penambahan terhadap konsep ini, di antaranya John McCarthy yang menawarkan ide mengenai jaringan komputasi yang akan menjadi infrastruktur publik, sama seperti the service bureaus yang sudah ada sejak tahun ‘60-an.
Semenjak tahun ‘60-an, cloud computing telah berkembang berdampingan dengan perkembangan Internet dan Web. Namun karena terjadi perubahan teknologi bandwidth yang cukup besar pada tahun 1990-an, maka Internet lebih dulu berkembang dibanding cloud computing. Dan kini teryata terlihat bahwa pendorong utama cloud computing adalah karena adanya revolusi Internet. Salah satu batu loncatan yang cukup drastis adalah dengan adanya Salesforce.com di tahun 1999, yang merupakan pencetus pertama aplikasi perusahaan dijalankan melalui Internet. Perkembangan berikutnya adalah adanya Amazon Web Services di tahun 2006, di mana dengan teknologi Elastic Compute Cloud (EC2), terdapat situs layanan web yang di komersialkan yang memungkinkan perusahaan kecil dan individu untuk menyewa komputer atau server, agar dapat menjalankan aplikasi komputer mereka.
Batu lompatan besar lainnya datang di tahun 2009 dengan Web 2.0 mencapai puncaknya. Google dan lainnya memulai untuk menawarkan aplikasi browser-based untuk perusahaan besar, seperti Google Apps. “Kontribusi yang paling penting dari komputasi cloud adalah munculnya “killer apps” dari penguasa teknologi seperti Microsoft dan Google. Ketika perusahaan tersebut mengirimkan layanan dalam bentuk yang mudah untuk di konsumsi, efek penerimaannya menjadi sangat luas”, menurut Dan Germain, Chief Technology IT provider Cobweb Solution. “Faktor utama lainnya yang mempengaruhi berkembangnya komputasi cloud antara lain matangnya teknologi visual, perkembangan universal banwidth berkecepatan tinggi, dan perangkat lunak universal”, menurut Jamie Turner sang pelopor komputasi cloud. Turner menambahkan, “cloud computing sudah menyebar luas hingga kepada para pengguna Google Doc. Kita hanya dapat membayangkan betapa besarnya ruang lingkup yang sudah di capai. Apa saja dapat di lakukan dan dikirimkan melalui cloud”.
Cara kerja dari cloud computing bersifat transparan, sehingga end-user tidak perlu pengetahuan, control akan, teknologi insfratuktur dari cloud computing untuk dapat menggunakannya dalam menyelesaikan tugas-tugas mereka. Mereka hanya perlu tahu bagaimana cara mengaksesnya.

3.      Manfaat Menggunakan Cloud Computing
Dengan adanya cloud computing akan mengubah paradigma perusahaan ataupun organisasi IT dalam  memandang  investasi teknologi  komunikasi  informasi."Investasi untuk  modal kapital berubah menjadi  biaya operasional  dengan besaran  yang lebih efisien akibat adanya  cloud computing, dan  ini  membuat  para pengguna  (user)  bebas
berkreasi  dan  tidak  perlu menyediakan infrastruktur (data center, processing power, storage, sampai ke aplikasi desktop) untuk dapat memiliki sebuah sistem, karena semuanya sudah disediakan secara virtual.
Bahkan dengan Cloud Computing, mereka (perusahaan / organisasi) hanya menyewa layanan atau jasa dari penyedia Cloud Computing.  Seperti sudah dijelaskan sebelumnya dengan Cloud Compuitng ini dapat mengurangi investasi awal dari sebuah perusahaan atau organisasi yang membutuhkan pememakaian, pemeliharaan dan keamanan sistem informasi yang lebih baik.
Dalam  hal  ini  investasi  yang  besar  bagi  sebuah  perusahaan  atau  organisasi  akan  berubah menjadi suatu sistem operasional yang mudah dikelola, bahkan penyedia jasa seperti Software as a Service  (SaaS) yang ada di Cloud dapat menawarkan harga yang sangat rendah karena faktor ekonomi.
Dengan Cloud Computing kita  tidak perlu  lagi dikuatirkan dengan adanya kompleksitas teknologi saat  ini. Perusahaan dan organisasi yang dalam usahanya menggunakan Teknologi Informasi tidak perlu takut dengan hal-hal yang dapat mengancam keamanan sistem  informasi mereka  dan  bahkan  dalam  hal  peng-updatetan  suatu  teknologi  atau  aplikasi  yang  dipakai, karena semuanya itu bisa diserahkan kepada penyedia layanan di Cloud Computing.
Cloud Computing memberikan solusi bagi perusahaan untuk meringankan operasional perusahaan tersebut dalam hal pengolahan data :
·         Skalabilitas 
Mudah meningkatkan kapasitas, sebagai  kebutuhan komputasi  berubah, tanpa
membeli peralatan tambahan.
·         Accessibility
Akses data dan aplikasi melalui internet dari mana saja. Dan dapat mengurangi biaya.
·         Efisiensi biaya operasional
Keprihatinan  utama  mengenai  cloud  computing  adalah  keamanan  dan  kehandalan. Banyak organisasi mengalami  kesulitan mempercayai  informasi mereka dengan  vendor  pihak  ketiga, dan juga  penyedia dipublikasikan  padam telah meningkatkan keprihatinan  mereka mengevaluasi kebutuhan  komputasi Anda, penting untuk mem- pertimbangkan baik manfaat dan risiko dari Cloud Computing. Sebagai contoh, data-kerugian yang mungkin baik itu dalam Cloud Computing dan  sistem perusahaan  tradisional,  tetapi  dalam  banyak  kasus  vendor  Cloud Computing akan memiliki  lebih  banyak  sumber daya  yang  tersedia  dengan  cepat  dan  akurat memperbaiki kegagalan ini.
Selain  itu  dengan  teknologi  Cloud  Computing  (komputasi  awan)  akan  memberikan dampak  lebih ekonomis dan sumber daya  IT yang digunakan  lebih efisien, saat aplikasi bisnis dioperasikan dalam suatu lingkungan. Jasa  Cloud  adalah  bisnis  yang paling  cepat  tumbuh  dan  berkembang  pendekatannya  untukmemberikan  aplikasi  dan layanan  dari mana  saja  ke  pelanggan  apapun,  pada  perangkat apapun.
4.      Karakteristik Cloud Computing
Dengan semakin maraknya pembicaraan seputar cloud computing, semakin banyak perusahaan yang mengumumkan bahwa mereka menyediakan layanan cloud computing. Akan sangat membingungkan bagi kita para pengguna untuk memastikan bahwa layanan yang akan kita dapatkan adalah cloud computing atau bukan. Untuk mudahnya, dari semua definisi yang ada, dapat diintisarikan bahwa cloud computing ideal adalah layanan yang memiliki 5 karakteristik berikut ini.
v  On-Demand Self-Services
Sebuah layanan cloud computing harus dapat dimanfaatkan oleh pengguna melalui  mekanisme swalayan dan langsung tersedia pada saat dibutuhkan. Campur tangan penyedia layanan adalah sangat minim. Jadi, apabila kita saat ini membutuhkan layanan aplikasi CRM (sesuai contoh di awal), maka kita harus dapat mendaftar secara swalayan dan layanan tersebut langsung tersedia saat itu juga.
v  Broad Network Access
Sebuah layanan cloud computing harus dapat diakses dari mana saja, kapan saja, dengan alat apa pun, asalkan kita terhubung ke jaringan layanan. Dalam contoh layanan aplikasi CRM di atas, selama kita terhubung ke jaringan Internet, saya harus dapat mengakses layanan tersebut, baik itu melalui laptop, desktop, warnet, handphone, tablet, dan perangkat lain.
v  Resource Pooling
Sebuah layanan cloud computing harus tersedia secara terpusat dan dapat membagi sumber daya secara efisien. Karena cloud computing digunakan bersama-sama oleh berbagai pelanggan, penyedia layanan harus dapat membagi beban secara efisien, sehingga sistem dapat dimanfaatkan secara maksimal.
v  Rapid Elasticity
Sebuah layanan cloud computing harus dapat menaikkan (atau menurunkan) kapasitas sesuai kebutuhan. Misalnya, apabila pegawai di kantor bertambah, maka kita harus dapat menambah user untuk aplikasi CRM tersebut dengan mudah. Begitu juga jika pegawai berkurang. Atau, apabila kita menempatkan sebuah website berita dalam jaringan cloud computing, maka apabila terjadi peningkatkan traffic karena ada berita penting, maka kapasitas harus dapat dinaikkan dengan cepat.
v  Measured Service
Sebuah layanan cloud computing harus disediakan secara terukur, karena nantinya akan digunakan dalam proses pembayaran. Harap diingat bahwa layanan  cloud computing dibayar sesuai penggunaan, sehingga harus terukur dengan baik.
5.      Sistem Kerja Cloud Computing
Ketika berbicara tentang sistem cloud computing, sistem ini terbagi menjadi dua bagian: ujung depan dan ujung belakang. Mereka terhubung satu sama lain melalui jaringan, biasanya adalah Internet. Ujung depan adalah sisi pengguna komputer (user), atau klien (client), bagian belakang adalah “cloud” bagian dari sistem.
Ujung depan termasuk komputer klien (atau jaringan komputer) dan aplikasi yang diperlukan untuk mengakses sistem komputasi awan. Tidak sistem komputasi awan semua memiliki antarmuka pengguna yang sama. Layanan seperti Web-based e-mail program memanfaatkan browser Web yang ada seperti Internet Explorer atau Firefox. Sistem lain memiliki aplikasi unik yang menyediakan akses jaringan untuk klien.
Di ujung belakang sistem adalah berbagai komputer, server dan sistem penyimpanan data yang menciptakan “cloud” dari layanan komputasi. Secara teori, sebuah cloud computer system dapat mencakup hampir semua program komputer yang dapat anda bayangkan, dari data pengolahan hingga video game. Biasanya, setiap aplikasi akan memiliki server khusus nya sendiri.
Sebuah server pusat mengelola sistem, memantau lalu lintas dan permintaan client untuk memastikan semuanya berjalan lancar. Sistem ini mengikuti seperangkat aturan yang disebut protokol dan menggunakan jenis khusus dari perangkat lunak yang disebut middleware. Middleware network memungkinkan komputer untuk berkomunikasi satu sama lain. Sebagian besar, server tidak berjalan pada kapasitas penuh. Itu berarti ada kekuatan pemrosesan yang hasil buangannya tidak terpakai. Maka akan memerlukan sebuah cara. Teknik ini disebut virtualisasi server. Dengan memaksimalkan output dari setiap server, virtualisasi server mengurangi kebutuhan pada mesin dalam bekerja.

6.      Jenis – Jenis Layanan Cloud Computing
Secara umum, layanan Cloud Computing dibagi menjadi tiga tingkat, yaitu aplikasi / perangkat lunak, platform, dan infrasturktur ( Software as a Service, Platform as a Service, dan Infrastructure as a Service)
·      Infrastructure as Service
Hal ini meliputi seluruh penyediaan infratruktur IT seperti fasilitas data center, storage, server, grid untuk virtualized server, dan seluruh komponen networking yang ada didalam sistem cloud yang dikelola pihak ketiga. Sebagai pengguna, Pelanggan hanya perlu login ke sebuah interface yang disiapkan oleh provider dan memilih sendiri spesifikasi layanan yang dibutuhkan lalu membayarnya sesuai kapasitas yang dipakai, pelanggan tidak perlu menunggu lama untuk dapat menggunakan server sesuai kapasitas yang dibutuhkannya. Pada IaaS, penyedia layanan hanya menyediakan sumber daya komputasi seperti prosesor, memori, dan storage yang sudah tervirtualisasi. Akan tetapi, penyedia layanan tidak memasang sistem operasi maupun aplikasi di atasnya. Pemilihan OS, aplikasi, maupun konfigurasi lainnya sepenuhnya berada pada kendali kita.Jadi, layanan IaaS dapat dilihat sebagai proses migrasi server-server kita dari on-premise ke data center milik penyedia IaaS ini. Para vendor cloud computing lokal rata-rata menyediakan layanan model IaaS ini, dalam bentuk Virtual Private Server.
Contoh Perusahaan Pemberi Layanan Cloud Computing IaaS:
ü  Amazon Web Service, seperti Amazon Elastic Compute Cloud (EC2).
ü  Skytap, seperti Skytap Cloud(TM)
ü  Hexagrid, seperti V3Cloud Reseller Program
·         Platform-as-a-service
 Platform as a service dalah development platform berbasis web, dimana Anda bisa menggunakannya untuk membuat sebuah aplikasi web. PaaS akan membuka kesempatan bagi para developer dari berbagai tingkat pengetahuan, untuk mengembangkan aplikasi secara cepat dan murah.
Selain itu, aplikasi yang dihasilkan bisa langsung dideploy dengan mudah, tanpa harus melibatkan tenaga ahli untuk melakukannya,memungkinkan developer untuk menghilangkan kekhawatirkan mengenai kebutuhan operating system,infrastructure scaling, load balancing dan lainnya, sehingga mereka tetap fokus pada application developmentnya. Contohnya adalah Google AppEngine, yang menyediakan berbagai tools untuk mengembangkan aplikasi di atas platform Google, dengan menggunakan bahasa pemrograman Phyton dan Django. 
Pada PaaS, kita membuat sendiri aplikasi software yang kita inginkan, termasuk skema database yang diperlukan. Skema itu kemudian kita pasang (deploy) di server-server milik penyedia jada PaaS. Penyedia jasa PaaS sendiri menyediakan layanan berupa platform, mulai dari mengatur server-server mereka secara virtualisasi sehingga sudah menjadi cluster sampai menyediakan sistem operasi di atasnya. Alhasil, kita sebagai pengguna hanya perlu memasang aplikasi yang kita buat di atasnya.
Singkatnya, dengan PaaS, kita membangun aplikasi kita sendiri di atas layanan PaaS tersebut. Adapun contoh vendor penyedia layanan Paas adalah Microsoft Azure dan Amazon Web Services.
Contoh Perusahaan Pemberi Layanan Cloud Computing PaaS :
ü  Google, seperti Google App Engine, Google Web Toolkit, dll. 
ü  Microsoft, seperti Microsoft Windows Live, Microsoft Windows Azure, dll.

·         Software-as-a-service
Software-as-a-service adalah software atau aplikasi web-based interface, yang dideploy di sisi pihak ketiga, sehingga dapat diakses melalui jaringan oleh setiap pelanggan. Anda tidak perlu melakukan deployment aplikasi dari awal, tidak perlu membayar lisensi software, maupun membeli seperangkat server untuk menjalankan aplikasi yang Anda butuhkan. Anda cukup membayar aplikasi sesuai dengan penggunaan per user yang dibayar secara rutin dengan mekanisme OPEX. Karena aplikasi ini berbasis web, maka Anda hanya butuh koneksi internet dan sebuah browser untuk menjalankannya. Contoh SaaS yaitu layanan CRM online Salesforce.com, Zoho.com, dengan harga yang sangat terjangkau, menyediakan layanan SaaS yang cukup beragam, mulai dari layanan word processor seperti Google Docs, project management, hingga invoicing online. Layanan akunting online pun tersedia, seperti yang diberikan oleh Xero.com dan masih banyak lagi. IBM dengan Lotuslive.com nya dapat dijadikan contoh untuk layanan SaaS di area kolaborasi/unified communication. Sayangnya untuk pasar dalam negeri sendiri, masih sangat sedikit yang mau ber investasi untuk menyediakan layanan saat ini.
Sebenarnya kita sudah akrab dengan layanan cloud computing melalui Yahoo Mail, Hotmail, Google Search, Bing, atau MSN Messenger. Secara sederhana, kita langsung mengkonsumsi layanan aplikasi yang ditawarkan.
Intinya, kita benar-benar hanya tinggal menggunakan aplikasi tersebut. Pembayaran biasanya dilakukan bulanan, dan sesuai jumlah pemakai aplikasi tersebut. Dengan kata lain, pay as you go, pay per use, per seat.
Contoh Perusahaan Pemberi Layanan Cloud Computing SaaS :
ü  Google, seperti Google Docs, Gmail, GoogleCalendar, dll. 
ü  Microsoft, seperti Microsoft Office Web Apps, Microsoft Office Communication Online, Microsoft Dynamics CRM, dll.

7.      Tipe – Tipe Cloud Computing
·         Private Cloud
Private Cloud adalah infrastruktur layanan cloud yang dioperasikan hanya untuk sebuah enterprise/organisasi/perusahaaan tertentu, pelanggannya biasanya perusahaan dengan skala besar, infrastruktur dapat dikelola oleh perusahaan itu sendiri atau oleh pihak ketiga dan lokasi bisa on-site atau off-site.
·         Public Cloud
Sebuah public cloud, atau external cloud, adalah bentuk paling umum dari Cloud Computing, di mana layanan yang dibuat tersedia untuk masyarakat umum dengan cara pay-as-you-go. Pelanggan, baik itu merupakan pengguna individu maupun perusahaan mengakses layanan yang disediakan oleh penyedia pihak ketiga melalui internet, dimana sumber daya komputasi seperti aplikasi, sistem penyimpanan, dan jaringan yang diakses berbagi dengan banyak pelanggan yang berbeda.
Model public cloud secara luas diterima dan diadopsi oleh banyak perusahaan karena vendor public cloud terkemuka seperti Amazon, Microsoft dan Google, memiliki infrastruktur yang telah dilengkapi dengan sejumlah besar data center, memungkinkan pengguna untuk secara bebas menentukan seberapa besar sumber daya komputasi yang mereka sewa dan membayar sesuai dengan apa yang mereka pergunakan.
Public cloud sangat memperhatikan efisiensi, fleksibilitas dan keamanan. Yang paling utama adalah keamanan, walaupun berada dalam lingkungan cloud yang sama, antara satu pelanggan dengan pelanggan lain tidak bisa saling melihat data satu sama lain. Hybrid cloud, merupakan komposisi dari dua atau lebih infrastruktur cloud (private, community, atau public).

8.      Keamanan dan Privasi Cloud Computing
Sebelum suatu perusahaan/organisasi mendapatkan keuntungan dari komputasi awan, ada beberapa aspek yang berkaitan dengan Keamanan dan Privasi di bawah ini yang harus diperhatikan :
a)    Manajemen Resiko dan Ketaatan, organisasi yang mulai mengadopsi awan tetap harus bertanggung jawab untuk aspek manajemen keamanan, resiko, dan ketaatan terhadap aturan yang berlaku di industri terkait. Manajemen resiko dan ketaatan ini membutuhkan tim internal yang kuat dan transparansi proses dari penyedia jasa awan.
Rekomendasi : penyedia jasa awan harus menggunakan beberapa framework atau best practice seperti MOF, atau ITIL, dan memiliki sertifikasi seperti ISO/IEC 27001:2005, dan mempublikasikan laporan audit ke SAS 70 type II. Selain itu juga, disesuaikan dengan ketentuan suatu negara, mungkin juga harus taat terhadap PCI atau FISMA.
b)   Manajemen Akses dan Identitas, identitas bisa didapat melalui beberapa penyedia jasa awan, dan harus bersifat interoperabel antar organisasi yang berbeda, penyedia awan yang berbeda, dan berlandaskan proses yang kuat.
Rekomendasi : Autentikasi yang disarankan adalah menggunakan beberapa faktor sekaligus, seperti biometric, one time password token (seperti token BCA), kartu ID dengan chip, dan password.
c)      Integritas Layanan, layanan berbasis awan harus dibangun dengan landasan keamanan yang kuat, dan proses-proses operasionalnya juga harus diintegrasikan dengan manajemen keamanan di organisasi tersebut. Penyedia layanan awan harus mengikuti proses yang bisa dibuktikan, terdefinisi, dan jelas dalam mengintegrasikan keamanan dan privasi ke dalam layanannya mulai dari titik paling awal, di setiap titik di dalam siklus, sampai paling penghabisan. Selain itu manajemen keamanan dan auditing harus selaras antara penyedia awan dan pelanggan.
Rekomendasi : Gunakan sertifikasi semacam EAL4+ (untuk evaluasi keamanan), SDL (untuk pengembangan aplikasi), ISO/IEC 18044 (untuk incident response).
d)     Integritas Klien, layanan awan yang digunakan di sisi klien harus memperhatikan aspek keamanan, ketaatan, dan integritas di sisi klien. Integritas klien bisa ditingkatkan dengan menggunakan paduan praktek terbaik.
Rekomendasi : Perkuat sistem desktop, pastikan kesehatan sistem desktop, terapkan IT policy yang tepat, federasi identitas, Network Access Protection dan sebagainya.
e)      Proteksi Informasi, layanan awan membutuhkan proses yang andal untuk melindungi informasi sebelum, selama, dan setelah transaksi. Manfaatkan Klasifikasi Data untuk meningkatkan kontrol terhadap data yang siap dilepas ke awan.
Rekomendasi : Gunakan teknologi enkripsi dan manajemen hak informasi (IRM) sebelum data dilepas ke awan


9.      Kelebihan dan Kekurangan Cloud Computing
Kelebihan : 
ü  Kemudahan Akses
Ini merupakan kelebihan yang paling menonjol dari cloud computing, yaitu kemudahan akses. Jadi kita tidak perlu berada pada suatu computer yg sama untuk melakukan suatu pekerjaan, karena semua aplikasi dan data kita berada pada server cloud.
ü  Fleksibilitas
Hampir sama seperti contoh di atas, data yg kita perlukan tidak harus kita simpan di dalam harddisk atau storage computer kita. Dimanapun kita berada, asalkan terkoneksi internet, kita bisa mengakses data kita karena berada pada server cloud
ü  Penghematan (Tanpa investasi awal)
Pastinya dengan adanya cloud computing, akan memungkinkan bagi perusahaan untuk mengurangi infrastruktur IT yang pastinya memerlukan investasi yang besar, baik berupa investasi hardware, software, maupun human resources nya
ü  Mengubah CAPEX Menjadi OPEX
CAPEX = Capital Expenditure (pengeluaran modal), sedangkan OPEX = Operational Expenditure (pengeluaran modal). Seperti kelebihan sebelumnya, ini masih seputar masalah keuangan. Jadi dengan menggunakan teknologi cloud computer ini, kita tidak harus melakukan pengeluaran modal, sebaliknya kita hanya melakukan pengeluaran operational
ü  Lentur dan Mudah Dikembangkan
Sesuai dengan salah 1 karakter cloud computing yaitu Rapid Elasticity, maka ini juga merupakan salah 1 kelebihan cloud computing. Jadi customer bisa dengan mudah menaikkan atau menurunkan resource yang dipakai, dan ini akan mempengaruhi cost yang mereka keluarkan
ü  Fokus pada bisnis bukan pada TI
Dengan mempercayakan semua pengelolaan seputar IT pada cloud service provider, maka kita akan lebih focus pada bisnis kita bukan pada pengelolaan IT nya.
Selain itu kelebihan yang lain adalah:
·         Menghemat biaya investasi awal untuk pembelian sumber daya.
·         Bisa menghemat waktu sehingga perusahaan bisa langsung fokus ke profit dan berkembang dengan cepat.
·         Membuat operasional dan manajemen lebih mudah karena sistem pribadi/perusahaan yang tersambung dalam satu cloud dapat dimonitor dan diatur dengan mudah.
·         Menjadikan kolaborasi yang terpercaya dan lebih ramping.
·         Mengehemat biaya operasional pada saat realibilitas ingin ditingkatkan dan kritikal sistem informasi yang dibangun.
·         Integrasi aplikasi dengan berbagai perangkat
Kelemahan :
Dengan banyaknya kelebihan di atas Cloud Computing juga memeiliki kekurangan yaitu ketergantungan akan koneksi Internet. Sehingga membutuhkan koneksi dengan kecepatan yang tinggi agar dapat memanfaatkan (mengambil) file yang berukuran besar. Komputer akan menjadi lambat atau tidak bisa dipakai sama sekali jika internet bermasalah atau kelebihan beban. Dan juga perusahaan yang menyewa layanan dari cloud computing tidak punya akses langsung ke sumber daya. Jadi, semua tergantung dari kondisi vendor/penyedia layanan cloud computing. Jika server vendor rusak atau punya layanan backup yang buruk, maka perusahaan akan mengalami kerugian besar.

Minggu, 09 November 2014

Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL) dan Integrated Services Digital Network (ISDN)

A. ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line)
     1. Pengertian ADSL

ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line) merupakan metode transmisi data digital berkecepatan tinggi melalui kabel tembaga. ADSL mampu mengirimkan data dengan kecepatan bit yang tinggi, berkisar antara 1.5 Mbps – 8 Mbps untuk arah downstream (sentral – pelanggan), dan antara 16 Kbps – 640 Kbps untuk arah upstream (pelanggan – sentral). Kemampuan transmisi ADSL inilah yang mampu mengirimkan layanan interaktif multimedia melalui jaringan akses tembaga. ADSL sendiri merupakan salah satu anggota dari “DSL Family”. Teknologi x-DSL sendiri mempunyai berbagai macam variasi, yaitu:
·         Asymmetrical Digital Subscriber Line (ADSL)
·         Consumer Digital Subscriber Line (CDSL)
·         ISDN-Digital Subscriber Line (IDSL)
·         High bit rate Digital Subscriber Line (HDSL)
·         Single High Speed DSL (SHDSL)
·         Rate-adaptive Digital Subscriber Line (RADSL)
·         Very High bit-rate Digital Subscriber Line (VDSL)
·         Single or Symmetric Digital Subscriber Line (SDSL)
ADSL menggunakan kabel telpon yang telah ada, jadi bukan fiber optics.ADSL juga dijuluki revolusi di bidang internet atau istilah asingnya “broadband”.
ADSL merupakan layanan yang disediakan oleh CBN dengan kerjasama dengan TELKOM. Teknologi ini merupakan teknologi lama yang terus diperbaharui demi meningkatkan kecepatan transfer modem. Di Indonesia, teknologi ADSL masih digunakan dengan kecepatan 386/64 Kbps bagi downstream dan upstream.

Teknologi ADSL memiliki keterbatasan jarak jangkau, yaitu jarak jangkau dari Telco (gardu induk telepon) dengan modem pelanggan tidak boleh terlalu jauh. Contoh koneksi ini adalah ADSL dari Speedy Net Telkom.

     2. Ciri - Ciri ADSL
ADSL sendiri memiliki bermacam-macam jenis dengan kecepatan, jenis router, USB dan perangkat lain yang ada di dalamnya. Misalnya ada yang dapat dipakai untuk dua komputer dengan menggunakan sambungan USB, tapi ada juga yang dapat digunakan untuk empat komputer dengan koneksi LAN Ethernet.penting lain yang dimiliki oleh modem ADSL adalah adanya lampu indikator yang berguna mengetahui jalannya proses koneksi yang terjadi. Umumnya lampu yang ada pada modem ADSL adalah lampu PPP, Power, DSL. Adajuga lampu tambahan bila kita menggunakan koneksi Ethernet dan USB.

Dari tiga lampu indikator yang ada pada modem, yang terpenting adalah lampu PPP dan DSL.Di mana lampu DSL menunjukkan koneksi sudah terhubung dengan baik pada line.Sementara lampu PPP menunjukkan adanya arus data ketika seseorang melakukan browsing. Setelah perangkat lengkap, hal yang penting dalam penggunaan ADSL di Indonesia adalah penggunaan IP modem dan password. Hal ini digunakan untuk melindungi penggunaan layanan bagi konsumen yang diberikan oleh provider. IP yang kita miliki akan menjadi gerbang untuk memasuki jaringan. Jika kita merubah password untuk login, maka kita perlu memasukkan kembali sesuai perubahan yang dilakukan. Bila seluruh proses ini berhasil dilalui, maka selanjutnya kita sudah dapat berkoneksi Internet dengan ADSL.
     3. Kelebihan ADSL
a.       Mempunyai 2 frekuensi yaitu: frekuensi tinggi untuk mengantar data dan frekuensi tinggi untuk sound atau fax.
b.      Biaya murah.
c.       Mudah dalam instalasi.
d.  Hemat investasi karena menggunakan jaringan kabel existing untuk pengembangan jaringan baru.
e.       Menawarkan kecepatan hingga 125x lebih cepat dibandingkan dengan 56k modem.
f.       Koneksi yang mudah sehingga tidak perlu melakukan dial-up lagi.
g.   Kestabilan koneksi dan keamanan lebih terjamin karen koneksi dilakukan dengan kabel sendiri yang bersifat point-to-point.
h.      ADSL memberikan kemampuan Internet dan Voice/Fax secara simultan. Ini berarti kita dapat Surfing internet dan menggunakan Telepon atau Fax pada saat bersamaan. Ini akan memberikan kepuasan untuk menikmati High-Speed Internet Access tanpa kehilangan kontak telepon dengan relasi.
i.        Trafik menerima data lebih besar daripada pengiriman, sehingga cocok digunakan pada level pengguna akhir, seperti untuk kebutuhan multimedia.

Banyak keuntungan penggunaan teknologi ADSL. Operator tidak perlu melakukan penggantian jaringan kabel telepon eksisting untuk membangun infrastruktur broadband secara cepat, berarti pengurangan biaya investasi.ADSL juga lebih murah dibandingkan dengan penggelaran serat optik ke rumah-rumah pelanggan (fiber to the home/ FTTH). Keuntungan pelanggan, ia dapat melakukan komunikasi data lewat internet dan komunikasi suara sekaligus hanya dengan satu saluran telepon, tak perlu menambah saluran baru. Kenyamanan pengguna saat berinternet ria tak akan terganggu panggilan telepon masuk, tidak seperti pada dial upinternet yang kadang-kadang membuat koneksi internet terputus. Koneksi ADSL selalu tersambung (always on) sehingga tak perlu repot melakukan login berulang kali. Teknologi ini juga sesuai untuk kalangan perumahan (residential), pekerja jarak jauh (telecommuter) dan usaha kecil menengah (UKM) karena biaya berlangganannya relatif murah dibandingkan dengan solusi broadband lainnya. Harga perangkat modem ADSL juga tidak terlalu mahal, berkisar Rp 1,5 juta hingga Rp 3 juta, tergantung merek dan fitur yang dimilikinya.
     4. Kekurangan ADSL
·         Seperti sangat berpengaruhnya jarak pada kecepatan pengiriman data. Semakin jauh jarak antara modem dengan PC, atau saluran telepon kita dengan gardu telepon, maka semakin lambat pula kecepatan mengakses Internetnya.
·         Tidak semua software dapat menggunakan modem ADSL. Misalnya Mac. Cara yang dipakai pun akan lebih rumit dan ada kemungkinan memakan waktu lama. Sehingga pengguna Linux harus menggantinya dengan software yang lebih umum seperti Windows Xp atau Linux.
·         Adanya load coils yang dipakai untuk memberikan layanan telepon ke daerah-daerah, sementara load coils sendiri adalah peralatan induksi yang menggeser frekuensi pembawa ke atas. Sayangnya load coils menggeser frekuensi suara ke frekuensi yang biasa digunakan DSL. Sehingga mengakibatkan terjadinya interferensi dan ketidak cocokkan jalur untuk ADSL.
·         Adanya Bridged tap, yaitu bagian kabel yang tidak berada pada jalur yang langsung antara pelanggan dan CO. Bridged tap ini dapat menimbulkan noise yang mengganggu kinerja DSL.
·         Penggunaan fiber optic pada saluran telepon digital yang dipakai saat ini. Di mana penggunaan fiber optic ini tidak sesuai dengan sistem ADSL yang masih menggunakan saluran analog yaitu kabel tembaga, sehingga akan sulit dalam pengiriman sinyal melalui fiber optic.

·         Kecepatan koneksi modem ADSL masih tergantung dengan jarak tiang Telkom atau DSLAM terdekat, artinya jika jarak modem ADSL dengan DSLAM jauh maka kecepatan koneksi akan menurun.

     5. Layanan pada modem ADSL
      Selain memberikan koneksi ke layanan ADSL, beberapa modem juga mempunyai fungsi tambahan lain seperti:
·         Dukungan pada ADSL2 atau ADSL2+
·         Fungsi sebagai Router termasuk di dalamnya NAT (Network Address Translation) untuk membagi koneksi satu buah IP address (IPv4).
·         Sebagai Wireless Access Point 802.11b802.11g atau 802.11n.
·         Fungsi switch yang terintegrasi.
·         Layanan Virtual Private Network.
·         Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) server.
·         Dynamic DNS (Domain Name System) clients.
·         Layanan Voice over IP termasuk Quality of Service untuk menjamin kualitas data pada aplikasi voice.

Kebanyakan modem ADSL mempunyai program yang tertanam atau yang disebut dengan firmware sendiri-sendiri. Firmware ini dapat diupgrade untuk tambahan kemampuan atau perbaikan terhadap kesalahan kecil seperti bug. Hal ini dapat dilakukan melalui jaringan atau melalui antarmuka komunikasi serial. Firmware alternatif seperti OpenWrt dapat juga dipasang pada banyak modem dan menambahkan beberapa fungsionalitas yang tidak dapat pada firmware asli. Misalnya VPNQoS,IPv6 native and tunneling, menaikkan daya pada WAPDNS dan fungsi-fungsi lain yang disediakan pada lingkungan Linux.


     6.  Cara penggunaan

Adapun cara-cara penggunaan ADSL di Indonesia, pertama-tama kita terlebih dahulu harus memiliki perangkat ADSL. Seteleh memiliki perangkat ADSL, kita harus memeriksa keberadaan nomor telepon rumah kita di layanan Telkom Speedy, apakah sudah terdaftar atau belum.Selanjutnya yang harus diperhatikan adalah, seberapa jauh jarak antara gardu Telkom dengan rumah kita.Karena dalam ADSL, jarak sangat berpengaruh pada kecepatan koneksi Internet.Setelah memastikan bahwa nomor telepon sudah terdaftar dan jarak sudah diperhitungkan, yang harus kita lakukan selanjutnya adalah pemasangan ADSL pada sambungan telepon.


Untuk menyambungkan antara ADSL dengan line telepon, kita menggunakan sebuah alat yang disebut sebagai Splitter atau pembagi line. Splitter ini berguna untuk menghilangkan gangguan ketika kita menggunakan modem ADSL. Sehingga nantinya kita tetap dapat menggunakan Internet dan menjawab telepon secara bersamaan


     7. Pemasangan
Menggunakan modem ADSL memerlukan satu buah line telepon. Namun, saat ini pemakai dapat berbagi antara koneksi internet dengan ADSL dan dengan telepon.caranya adalah pada ADSL diberikan sebuah alat yang disebut sebagai Splitter atau pembagi line.
Posisi Splitter ditempatkan di depan ketika line telepon masuk, artinya tidak boleh mencabangkan line modem untuk ADSL dengan suara secara langsung. Alat Splitter berguna untuk menghilangkan gangguan ketika sedang menggunakan modem ADSL. Dengan Splitter, Anda dapat menjawab dan menelepon seseorang dengan telepon biasa dan terkoneksi ke internet melalui modem ADSL.

Cara pemasangannya seperti pada gambar di bawah ini.

B. Pengertian ISDN
     1. Pengertian ISDN
ISDN merupakan singkatan dari Integrated Services Digital Network, merupakan sebuah sistem pada koneksi telepon digital yang telah tersedia dalam beberapa dekade. Sistem ini membuat suara dan data dapat ditransmisikan secara simultan ke seluruh dunia menggunakan konektivitas digital end-to-end.
ISDN adalah pelayanan telepon digital penuh berkecepatan tinggi.ISDN mengubah jaringan telepon analog menjadi sistem digital. ISDN dapat beroperasi mencapai kecepatan 128 kilobit/second, lima kali lebih cepat daripada modem analog saat ini. ISDN dapat secara dramatis mempercepat pengiriman informasi pada internet atau LAN jarak jauh, terutama media yang kaya akan grafik, audio, atau video atau bermacam aplikasi yang aktif di LAN.

ISDN merupakan suatu sistem telekomunikasi di mana layanan antara data, suara, dan gambar diintegrasikan ke dalam suatu jaringan, yang menyediakan konektivitas digital ujung ke ujung untuk menunjang suatu ruang lingkup pelayanan yang luas. Para pemakai ISDN diberikan keuntungan berupa fleksibilitas dan penghematan biaya, karena biaya untuk sistem yang terintegrasi ini akan jauh lebih murah apabila menggunakan sistem yang terpisah. 
     2. Sejarah ISDN
Beberapa jaringan konvensional yang digunakan dalam masyarakat sebelum ISDN, yaitu:
a.       Jaringan Telepon PSTN
PSTN adalah singkatan dari Public Switched Telephone Network atau yang biasa disebut jaringan telpon tetap (dengan kabel).PSTN secara umum diatur oleh standar-standar teknis yang dibuat oleh ITU-T, dan menggunakan pengalamatan E.163/E.164 (secara umum dikenal dengan nomor telepon).
b.      Jaringan komunikasi data PDN
PDN adalah singkatan dari Public Data Network.PDN merupakan sebuah jaringan komunikasi pembawa umum yang menyediakan layanan data komunikasi melalui saluran beralih atau nonswitched. PDN dioperasikan oleh organisasi pemerintah atau swasta untuk menyediakan komunikasi komputer untuk umum, biasanya untuk biaya. Dengan PDN, sebuah organisasi kecil dapat membuat WAN tanpa menimbulkan biaya peralatan jarak jauh sirkuit.
c.       Jaringan VPN
VPN adalah singkatan dari virtual private network, yaitu jaringan pribadi (bukan untuk akses umum) yang menggunakan medium nonpribadi (misalnya internet) untuk menghubungkan antar remote-site secara aman. Perlu penerapan teknologi tertentu agar walaupun menggunakan medium yang umum, tetapi traffic (lalu lintas) antar remote-site tidak dapat disadap dengan mudah, juga tidak memungkinkan pihak lain untuk menyusupkan traffic yang tidak semestinya ke dalam remote-site.
d.      Jaringan Telex (PSTX)
Jaringan-jaringan konvensional ini digabungkan menjadi jaringan digital yang terintegrasi dengan cara mendigitalisasi jaringan konvensional tersebut, kemudian jaringan-jaringan yang telah memenuhi konsep Integrated Digital Network diintegrasikan sehingga pada akhirnya kita dapat mengintegrasikan semua jaringan konvensional ini menjadi sebuah jaringan terpadu yang memiliki konsep digital sampai ke pengguna akhir. Melihat langkah-langkah penggabungan diatas, dapat disimpulkan bahwa IDN merupakan asal mula terciptanya ISDN.Awalnya, telepon jaringan menggunakan kawat atau kabel untuk sarana koneksinya.
       Jaringan-jaringan konvensional ini digabungkan menjadi jaringan digitalyang terintegrasi     dengan cara mendigitalisasi jaringan konvensional tersebut, kemudian jaringan-jaringan yang telah memenuhi konsep Integrated Digital Network diintegrasikan sehingga pada akhirnya kita dapat mengintegrasikan semua jaringan konvensional ini menjadi sebuah jaringan terpadu yang memiliki konsep digital sampai ke pengguna akhir. Melihat langkah-langkah penggabungan diatas, dapat disimpulkan bahwa IDN merupakan asal mula terciptanya ISDN. Awalnya, telepon jaringan menggunakan kawat atau kabel untuk sarana koneksinya.
Namun pada permulaan tahun 1960-an, sistem telepon ini mulai dikonversi dari sistem analog menggunakan kabel, ke sambungan paket sistem digital. Asal mula munculnya ISDN pita lebar bermula ketika pembuatan trial broadband rampung pada jaringan lokal Bigfondi Berlin pada tahun 1984 hingga kemudian pada tahun yang sama penggunaaan ISDN mulai disosialisasikan ke masyarakat. Sosialisasi ini dimulai oleh CCITT (sekarang ITU), yaitu sebuah organisasi dibawah naungan PBB yang menangani bidang standardisasi telekomunikasi.

Perkembangan teknologi telekomunikasi terasa semakin cepat, terutama dengan pesatnya kemajuan teknologi komputer dan informatika.Saluran telepon, yang awalnya hanya untuk komunikasi suara, sekarang sudah banyak dimanfaatkan juga untuk komunikasi data, teks   dan gambar atau grafik. Apalagi dengan munculnya jaringan komputer global yang disebut Internet, perkawinan antara teknologi informasi dan telekomunikasi ini akan menjadikan dunia berada di genggaman Anda.

     3. Prinsip Kerja ISDN
         Prinsip kerja ISDN meliputi:
a.       Mendukung berbagai aplikasi voice dan nonvoice dengan menggunakan rangkaian terbatas dari fasilitas yang sudah distandarkan. Prinsip ini mendukung tujuan ISDN dan merupakan suatu cara untuk mencapai tujuan tersebut. ISDN mendukung berbagai jenis layanan yang berkaitan dengan komunikasi suara (panggilan telepon) dan komunikasi non-suara (pertukaran data digital). Layanan-layanan ini ditampilkan sesuai dengan standar (rekomendasi ITU-T) yang menetapkan beberapa interface dalam jumlah kecil dan fasilitas-fasilitas transmisi data.
b.      Mendukung aplikasi switched dan non-switched. ISDN mendukung circuit-switching dan packet-switching. Selain itu, ISDN juga mendukung layanan non-switched dalam bentuk jalur yang disediakan untuk maksud itu.
c.       Ketergantungan terhadap koneksi 64 kbps ISDN menampilkan koneksi circuit-switching dan packet-switchingpada 64 kbps. Ini merupakan pembangunan blok ISDN yang mendasar. Kecepatan ini dipilih karena pada saat itu kecepatan 64 kbps merupakan kecepatan standar untuk suara digital, dan oleh sebab itu dimasukkan ke dalam upaya pengembangan Integrated Digital Network (IDN). Pengembangan selanjutnya dalam hal ISDN memungkinkan fleksibilitas yang lebih luas lagi.
d.      Memiliki kecerdasan dalam jaringan ISDN diharapkan mampu menyediakan layanan terbaru dan memberikan kemampuan manajemen dan pemeliharaan jaringan yang lebih baik dengan adanya SS7.
e.       Arsitektur protokol yang berlapis   Protokol-protokol bagi pemakai untuk mengakses ISDN melampirkan arsitektur berlapis dan dapat dipetakan menjadi model OSI. Dalam hal ini terdapat sejumlah keuntungan sebagai berikut :
1)      Standar-standar yang dikembangkan untuk aplikasi-aplikasi yang berkaitan dengan OSI dapat dipergunakan oleh ISDN.
2)      Standar-satndar baru yang berkaitan dengan ISDN yang didasarkan atas standar-standar yang telah ada, mengurangi biaya penerapan barunya.
3)      Standar-standar dapat dikembangkan dan diimplementasikan secara terpisah untuk berbagai lapisan dan berbagai fungsi di dalam lapisan tersebut. Ini memungkinkan dilakukannya penerapan layananlayanan ISDN secara bertahap dan tepat untuk basis provider atau konsumen tertentu.
f.       Konfigurasi yang beragam

Lebih dari satu konfigurasi fisik yang bisa dipergunakan untuk   mengimplementasikan ISDN.Ini memungkinkan adanya perbedaan dalam kebijakan nasional (sumber tunggal versus persaingan), dalam hal status teknologi, serta dalam hal kebutuhan dan peralatan dasar konsumen.

     4. Metode Akses ISDN
         Di dalam ISDN terdapat dua jenis pelayanan, yaitu:
a.       Basic Rate Interface (BRI) Terdiri dari 2B + D kanal. Yang mewakili 2 Bearer kanal dengan masing-masing 64 kbps untuk data dan 1 kanal D dengan 16 kbps untuk handshaking dan kontrol. Kanal pemisah untuk handshaking dan control  disebut sinyal “out of band”. Kanal 2B dapat ditahan bersama-sama untuk sebuah   kanal data tunggal dengan transfer rate 128 kbps. Servis utamanya didasarkan pada   keperluan-keperluan individual user, termasuk pelanggan perumahan maupun kantor-kantor kecil.

b.      Primary Rate Interface (PRI) Terdiri dari 23B + D kanal. Yang mewakili 23 Bearer dengan masing-masing 64 kbps untuk data dan 1 kanal D dengan 64 kbps untuk handshaking dan kontrol. Kanal Bearer dapat ditahan pada beberapa kombinasi yang diperlukan. Ditujukan untuk user-user user-user yang dengan keperluan kapasitas yang lebih besar, seperti kantor yang memiliki PBX digital atau sebuah LAN.

     5. Kanal ISDN
         Ada beberapa kanal yang terdapat dalam ISDN yaitu:
a.       Channel Bearer
Channel B digunakan untuk membawa data. Maksimum kecepatannya 64 kbps. Channel B dapat membawa PCM digital voice, video, atau data. Channel B biasa digunakan untuk komunikasi “circuitswitched data” seperti High-Level Data Link Control (HDLC) dan Point-to-Point Protocol (PPP). Selain itu, ISDN dapat juga membawa “packet -switched data”.
b.      Channel D
Digunakan untuk signalling ke switch ISDN. Router menggunakan channel D untuk melakukan dial ke nomor telepon tujuan. Channel D mempunyai bandwidth 16 kbps untuk BRI dan 64 kbps untuk PRI. Walaupun fungsi   utamanya untuk signaling, channel D dapat juga digunakan untuk membawa “packet-switched data” (X.25, FrameRelay, dll).
c.       Channel H
Digunakan untuk data berkecepatan tinggi (full motion color video, fast facsimile). Mode penyambungan pada chanel H yaitu Switched ( paket switch dan sirkit switch ) dan Non Switch. Jenis-jenis channel H antara lain:
·         H-Zero : 384 kbps
·         one-one : 1.536 Mbps

·         one-two : 1.920 Mbps

     6. Komponen ISDN
   Sistem ISDN terdiri dari lima buah komponen terminal utama yang bertugas untuk menjalankan proses layanannya, yaitu terminal Equipment, terminal  Adapter,  Network Termination,  Line Termination, dan  Local Exchange. 
·         TE1 :  Terminal dengan kemampuan protokol yang relevan dengan interface pada titik referensi S & T dan dapat dihubungkan langsung ke sistem passive bus NT. Contoh : Telepon ISDN; Video phone.
·         TE2 : Terminal yang tidak dilengkapi dengan protokol ISDN dan hanya dapat dihubungkan ke NT dengan bantuan terminal adapter. Contoh : Telepon konvensional ( terminal a/b ) Terminal X-25. 
·         NT1  :  Menyediakan fungsi -fungsi yang ekivalen dengan fungsi layer 1 model OSI, memastikan bahwa TE secara pisik & elektrik sesuai dengan jaringan akses sentralisasi pemeliharaan. Contoh   : titik terminasi fisik 2 kawat ke 4 kawat. 
·         NT2 :  Menyediakan fungsi -fungsi yang ekivalen dengan layer 2 dan layer di atasnya. Contoh : PABX; LAN
·         LT :  Titik terminasi antara jaringan akses dengan sentral ISDN. LT dapat membentuk fungsi -fungsi  seperti NT, test loop, pembangkitan sinyal dan konversi kode.
·         ET :  Titik terminasi jaringan akses dengan sentral ISDN dimana sinyal kontrol diproses,di mana data informasi dan data pensinyalan diproses. Juga bertugas untuk menangani data link layer protokol  DSS 1, data yang diterima diubah kedalam format lain misal SS7 sebelum dikirim keluar ET.  

·         TA :  Perangkat interface terminal non-ISDN, agar TE2 bisa mengakses ke ISDN. 
     7. Model Jaringan ISDN
         Model Jaringan ISDN dibedakan menjadi 3 yaitu:
a.       Model Konvensional. Pada masa ini, masing-masing sistem jaringan terpisah, sehingga pengguna akan mengakses ke masing-masing jaringan untuk tiap keperluan layanan yang berbeda satu dengan yang lainnya.
b.      Model awal ISDN. Pada masa ini, masing-masing jaringan merupakan  subnetwork dari ISDN yang dilengkapi dengan sebuah set saluran dan  protokol  untuk mengakses ke jaringan. Pengguna terdaftar sebangai pelanggan satu jaringan dengan tetap meminta layanan yang berbeda ke sistem yang juga masih berbeda-beda, tetapi telah menggunakan akses yang sama. Hanya sistemnya saja yang masih berbeda.

c.       Model jaringan ISDN penuh. Pengguna bisa mengakses ke satu jaringan lewat satu jalur akses yang sama. Sebab sistem ISDN menyediakan dan telah dapat melayani segala jenis pelayanan yang berbeda-beda.

     8. Layanan ISDN
         Ada beberapa fitur layanan utama yang ditawarkan oleh sistem ISDN.yaitu:
a.       Bearer Service. 
Bearer Service  merupakan layanan awal dan dasar yang diperuntukkan bagi pengguna yang baru bergabung dengan jaringan ISDN. Pengguna baru akan mendapatkan layanan dasar ini begitu mendaftar sebagai pelanggan ISDN.  Bearer Service  menyediakan layanan transfer mode,transfer rate , dan transfer capability. Layanan ini menunjukkan dan menjelaskan karakteristik jaringan  transmisi  yang ditawarkan oleh operator penyedia jaringan antara terminal pengguna dan jaringan. 
b.      TeleService
TeleService adalah layanan yang pada dasaranya telah diberikan dari awal oleh jaringan ISDN, namununtuk menggunakannya harus didukung dari peralatan atau terminal pengguna.Jika pengguna masih menggunakan peralatan standar, maka layanan TeleService ini tidak dapat digunakan.
c.       Supplementary Service

Supplementary Service adalah layanan tambahan yang disediakan oleh jaringan ISDN ke pengguna, namun dalam mengaksesnya, pengguna dibebankan biaya  tambahan ketika mengaktifkan layanan ini.  Supplementary Service digunakan bersama dengan layanan dasar jaringan ISDN.

     9. Tujuan ISDN
   ISDN melibatkan pemerintah negara, perusahaan-perusahaan komunikasi dan pengolah data, organisasi-organisi standar, dan lain-lain. Tujuan-tujuan tertentunya pada umumnya, terbagi menjadi beberapa kelompok yang berbeda.
Tujuan terpenting ISDN adalah:
a.       Standarisasi
Intinya adalah adanya standar ISDN yang menjadi dasar untuk dilakukannya akses universal serta pengembangan peralatan dengan biaya efektif.
b.      Transparansi
Layanan terpenting yang tersedia adalah layanan transmisi transparan. Inimemungkinkan bagi pemakai mengembangkan aplikasi dan protocol dengan keyakinan bahwa mereka tidak akan terpengaruh oleh ISDN yang mendasari.
c.       Pemisahan fungsi-fungsi kompetitif
Sangatlah mungkin memisahkan fungi-fungsi yang tersedia yang ditampilkan secara kompetitif terhadap fungsi-fungsi yang secara fundamental menjadi bagian dari ISDN.Di banyak negara, satu entitas tunggal yang dimiliki pemerintah mampu menyediakan seluruh layanan.Beberapa negara berharap agar layanan-layanan tertentu ditawarkan secara kompetitif.
d.      Layanan leased dan switched
ISDN menyediakan layanan ujung ke ujung dedicatedsekaligus layanan switched. Ini memungkinkan bagi pemakai mengoptimalkan implementasi teknik-teknik switching danrouting.
e.       Tarif yang berhubungan dengan biaya
Harga layanan ISDN harus didasarkan pada biaya dan tidak didasarkan pada jenis data yang dibawa. Satu jenis layanan tidak bisa mensubsidi yang lain.
f.       Migrasi yang lancer
Konversi ISDN dilakukan secara bertahap, dan jaringan harus berdekatan dengan perangkat dan layanan yang telah ada.Jadi, interface ISDN bias berkembang dari interfaceyang ada dan menyediakan jalur migrasi untuk pemakai.
g.      Dukungan multiplexed

Sebagai tambahan bagi tersedianya dukungan berkapasitas rendah untukpemakai individu, dukungan multiplexed harus tersedia untukmengakomodasi PBX yang dimiliki pemakai dan perangkat jaringan lokal.

    10. Kelebihan dan Kekurangan ISDN
          Kelebihan ISDN:
a.       ISDN menawarkan kecepatan dan kualitas tinggi dalam pengiriman data, bahkan 10 kali lebih cepat disbanding PSTN
b.      Efisien.
Dalam satu saluran saja dapat mengirim berbagai jenis layanan (gambar, suara, video) sehingga efisien dalam pemanfaatan waktu
c.       Fleksibel
Single interface untuk terminal bervariasi
d.      Hemat biaya
Hanya membutuhan satu terminal tunggal untuk audio dan video
e.       Single interface untuk terminal bervariasi
f.       Pelanggan dapat menggunakan saluran ISDN untuk telepon dan data.
g.      Tidak membutuhkan pengkabelan baru, dapat menggunakan kabel telepon yang sudah ada untuk dimigrasikan ke ISDN.
h.      Koneksi full digital.
i.        Instalasi yang relatif cepat oleh Telkom (apabila sudah tercakup dalam wilayah yang memiliki jaringan ISDN).
Kekurangan ISDN :
a.       Layanan ini tidak terdapat di semua wilayah.
b.      Jarak pelanggan dari sentral tidak boleh melebihi 5.5 km.
c.       ISDN merefleksikan kebutuhan dan persepsi telepon, bukan komunikasi komputer ke komputer kecepatan tinggi.
d.      Diperlukan sebuah catu daya eksternal. Perusahaan telekomunikasi tidak memasok listrik untuk line ISDN.
e.       Jika daya hilang, telepon tidak akan bekerja.
f.       Diperlukan Khusus telepon digital khusus atau sebuah Terminal.
g.      Adapter untuk berbicara dengan perangkat POTS yang ada.
h.      Akan sangat mahal untuk meng-upgrade sebuah switch kantor pusat (kurang lebih $500.000) menjadi ISDN.

i.        Jika ISDN gagal maka telepon juga akan gagal.

Sample Text

Featured Video